Inovasi Baru Yang Selalu Ditunggu

Karya : Endah Setiaharti, M.Pd.

Berbagai aktivitas menyambut tahun ajaran baru selalu menjadi pusat perhatian. Dimulai dari proses pendaftaran, belanja perlengkapan sekolah hingga hari pertama masuk sekolah. Pemandangan yang kerap diwarnai dengan kekisruhan dan tangisan akibat hilangnya nilai-nilai kejujuran pemangku kepentingan selama proses PPDB, khususunya sekolah negeri. Jalur zonasi, afirmasi, dan prestasi menjadi polemik yang memberikan keuntungan dan kerugian pada sebagian orangtua dan siswa. Berbeda halnya dengan sekolah swasta, yang biasanya sudah membuka PPDB lebih dulu dibandingkan sekolah negeri. Banyak sekolah swasta yang sudah terpenuhi kuotanya saat sekolah negeri baru membukan PPDB. Namun, banyak pula sekolah swasta kehilangan siswa akibat bertambahnya rombel pada sekolah negeri, terutama sekolah favorit dan persaingan antar sekolah. Bahkan beberapa sekolah swasta terpaksa tutup karena tidak ada siswa yang daftar.

Tahun Ajaran Baru seharusnya menjadi ajang untuk memberikan inovasi baru. Sebuah upaya mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, dan stimultan sehingga memberikan dampak positif terhadap orang-orang di sekitarnya. Sekolah dapat mengawali tahun ajaran baru dengan memberikan pelayanan informasi yang lengkap dan jelas sehingga tidak membingungkan para orangtua yang akan mendaftarkan putra-putrinya. Buatlah alur yang jelas agar pendaftar dapat memahami setiap tahapan yang akan dilaluinya. Selama memberikan layanan informasi dan edukasi lakukan dengan baik. Patuhi semua rambu-rambu atau prosedur yang telah ditetapkan sekolah atau dinas pendidikan sehingga calon peserta didik mendapatkan perlakuan yang adil. Hal yang tidak kalah penting yang juga harus diperhatikan adalah kebersihan, ketertiban, keamanan, kenyamanan, dan keindahan sekolah. Lingkungan sekolah yang bersih, sejuk, dan asri dapat menggoda para pendaftar untuk jatuh cinta pada pandangan pertama.

Daya pikat sekolah dapat pula ditunjukkan melalui prestasi atau pun hasil karya peserta didik. Melaui foto, flayer, spanduk, banner, piagam, piala dan aneka kreativitas siswa yang mencerminkan keunggulan sekolah tersebut. Jika perlu selama proses pendaftaran berlangsung sekolah menyelenggarakan pentas seni dan proyek terkait kegiatan ekstrakurikuler, program unggulan, habit positif, dan implementasi nilai-nilai religi dalam pembelajaran. Dengan melihat produk berupa demonstrasi dan unjuk karya ini akan menambah keyakinan orangtua bahwa ia telah memilih sekolah yang tepat untuk anaknya. Jika orangtua atau calon peserta didik melihat dan merasakan langsung bukti nyata hasil pembelajaran ini akan menjadi syi’ar berita baik sekolah tersebut ke masyarakat luas. Luar biasa bukan ? Ternyata cara-cara sederhana dengan mengoptimalkan apa yang dimiliki sekolah bisa dijadikan sebagai peluang promosi sekolah tanpa harus bayar mahal dengan pasang iklan di media cetak maupun elektronik.

Di hari pertama sekolah atau lebih sering dikenal dengan istilah MPLS, seluruh guru dapat menyambut peserta didik baru dengan senyum, salam, dan sapa. Kemudian lanjutkan inovasi baru dengan cara megajak orangtua atau peserta didik baru untuk menelusuri setiap ruang atau lingkungan yang digunakan sebagai sarana aktivitas pembelajaran. Berikan informasi yang tepat dan menarik terkait fungsi dan aktivitas yang dilakukan pada tempat-tempat sebagai sumber belajar. Setelah berkeliling mengenal lingkungan sekolah, kita ajak mereka untuk foto booth di lokasi yang telah disiapkan. Kegiatan ini akan lebih menarik jika dilakukan oleh siswa, guru hanya berperan sebagai pendamping saja. Untuk SD bisa melibatkan siswa kelas V dan VI sedangkan jenjang SMP dan SMA/SMK dapat mengoptimalkan OSIS. Peran aktif siswa dalam kegiatan MPLS juga memberikan kesan positif terkait kompetensi siswa dan dapat meningkatkan citra lembaga. Ciptakan suasana ruang kelas yang aman dan nyaman dengan desain yang menarik sehingga peserta didik baru benar-benar berada dalam suasana yang asyik dan menyenangkan.