Apa Kata Siswa Tentang Covid-19
Tantangan hari ke 55
Saya ingin menerjemahkan sentilan gubernur Jawa Tengah, bapak Ganjar Pranowo. Sepertinya baik juga. Anak-anak perlu diasah kepekaan sosialnya, kemampuan bernalarnya dan juga kemampuan dalam berkomunikasi. Saya pikir anak-anak juga harus belajar dari kehidupannya. Apa yang sedang dilihat dan apa yang sedang dirasakan. Selain itu saya juga ingin tahu apa yang sepetulnya ada dalam pikiran mereka. Bagaimana pendapat mereka tentang wabah ini. Apakah mereka berada di luar sistim atau mereka mengambil peran untuk menyelesaikan masalah ini.
Hari ini kegiatan pembelajaran saya alihkan dengan mengajak mereka berdiskusi saja. Mengobrol ringan tentang issue yang sedang panas saat ini, issue Covid-19. Saya membagi issue itu menjadi beberapa masalah, yaitu
1. Masyarakat mengalami kepanikan, rasa takut dan cemas berlebihan
2. Alat pelindung diri langka karena ternyata ada masyarakat yang ikut-ikutan membeli padahal yang lebih membutuhkan adalah para tenaga medis.
3. Ekonomi lesu. Banyak masyarakat yang tidak mendapatkan penghasilan karena harus di rumah
4. Ujian nasional ditiadakan.
5. Ada perawat yang diusir dari kos kosan, karena masyarakat takut perawat tersebut menjadi pembawa/penyebar Covid-19.
6. Bahan bahan hand sanitizer dan masker hilang dari pasaran, kalaupun ada harganya sangat mahal.
Saya meminta mereka untuk menanggapi salah satu kasus tersebut dan menyampaikan pendapatnya melalui pesan suara.
Singkat cerita, merekapun mengirimkan jawabannya dan sayapun memutarnya satu persatu. Menyimaknya dengan cermat, bahkan mengulangi beberapa kali agar saya dapat menangkap pesan yang dikirimkan. Dari jawaban-jawaban mereka saya mendapatkan beberapa fakta diantaranya adala sebagai berikut.
Sebagian besar anak-anak mencari referensi untuk menyampaikan pendapat mereka. Salah seorang bahkan membaca teks yang diperolehnya dari postingan di internet. Ada juga siswa yang pendapatnya sendiri. Sangat polos dengan pemahaman seadanya. Siswa ini tampaknya tidak terlalu paham dengan masalah yang ditanggapi. Meskipun demikian sebagian besar siswa cukup peduli dengan apa yang saat ini terjadi.
Sebagian siswa lebih tertarik pada masalah nomer satu. Kelihatannya mereka lebih tertarik menanggapi masalah kepanikan masyarakat dayi pada masalah pendidikan (UN ditiadakan). Masalah yang juga diminati untuk ditanggapi adalah masalah kelangkaan APD dan masker serta bahan-bahan hand sanitizer.
Ada salah satu siswa yang tidak hanya bertindak sebagai pengamat atau orang yang berada di luar sistim melainkan berperan dalam memberi solusi. Dia membuat sendiri desinfektan fan melakukan penyemprotan desinfektan di rumahnya.
Siswa cukup antusias dengan diskusi ini. Saya juga antusias mendengarkan pendapat mereka.
#TantanganGurusianaHarike55
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar