Bapak Ibu Guru, Kami Stress
Tantangan hari ke 48
Hari ini adalah hari pertama untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh atau dikenal dengan nama kegiatan pembelajaran daring atau ada juga yang menyebutkan sebagai kegiatan pembelajaran online. Bagi sekolah lain yang berbeda jenjang mungkin hari ini adalah hari keempat atau hari kelima. Hal itu karena selama empat hari, terhitung sejak senin (16-03-2020) sampai dengan hari Kamis (19-03-2020) sekolah kami menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer. Sementara kelas xii ujian, kelas xi dan kelas x libur.
Hari ini adalah awal kegiatan pembelajaran daring. Sekolah sudah membuat acuan bagaimana kegiatan pembelajaran daring itu dilaksanakan. Tetapi dalam prakteknya tidak semudah yang dibayangkan. Masalah muncul ketika persepsi guru tentang kegiatan pembelajaran daring itu tidak sama. Ada bapak ibu guru yang memahami kegiatan pembelajaran dari itu dengan menyiapkan tugas selama siswa melakukan karantina mandiri. Jadi bisa dibayangkan bagaimana hebohnya grup kelas. Dalam waktu singkat, sudah muncul banyak sekali chat tentang guru yang memberikan tugas dan tanggapan siswa yang kebingungan.
Beberapa guru mempersepsi pembelajaran daring itu tak ubahnya kegiatan pembelajaran biasa hanya metodenya yang berbeda. Kalau biasanya tatap muka, maka pada kegiatan ini dilakukan jarak jauh dengan memanfaatkan media yang ada.
Saya sependapat dengan kelompok yang kedua. Hari ini jadwal mengajar saya di kelas XI TEI 1 dengan mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan. Kami sedang mempelajari KD 3.4 dan 4.4 yaitu menganalisis proses pembuatan prototype produk barang dan jasa. Untuk mata pelajaran ini saya kebagian 2 jam pelajaran.
Semalaman saya berpikir keras untuk merancang kegiatan pembelajaran daring untuk hari ini. Kegiatannya sudah pasti harus berbeda. Rencana pembelajarannya pun juga berbeda. Beberapa hal yang harus saya perhitungkan adalah:
Pertama, tidak semua siswa memiliki perangkat yang disyaratkan. Hal ini tentu akan menghambat kegiatan pembelajaran ini karena perangkat seperti hp android menjadi syarat utama. Kalaupun ada,belum tentu juga mereka memiliki akses internet yang baik. Mungkin ada yang kehabisan kuota dan tidak punya uang untuk membelinya.
Kedua, kemampuan menerapkan IT yang heterogen diantara siswa. Ada siswa yang mumpuni menggunakan perangkat pintar ini tetapi ada juga yang masih grothal grathul. Maka saya harus mencari cara yang paling sederhana, yang tidak menyulitkan mereka.
Ketiga, kondisi lingkungan di rumah sangat berbeda dengan lingkungan belajar di sekolah. Di rumah siswa cenderung kurang fokus. Bisa jadi krena di rumah siswa mendapat beban harus membantu pekerjaan orang tua mereka. Dalam bahasa sederhana belajarnya disambi-sambi. Maka saya harus mengurangi beban mereka tetapi tetap memelihara motivasi belajar mereka.
Kondisi ini bukan sesuatu yang mudah bagi saya. Maka kemudian saya memilih mengajak mereka mengembangkan kemampuan analisa mereka dan kemampuan berkomunikasi mereka secara visual. Diawal kegiatan pembelajaran kami sudah menyepakati bahwa kegiatan pembelajaran ini berbasis produk. Mereka bekerja berkelompok merencanakan sebuah produk yang menerapkan kompetensi jurusan mereka. Mereka sudah mencari referensi produk yang akan mereka buat. Mereka juga sudah menentukan produk yang akan mereka buat. Mereka harus bekerja dengan mengikuti tahapan kerja, mulai dari 1) mencari ide, 2) mencari referensi produk sesuai ide yang diperoleh, 3) menentukan produk yang akan dibuat, 4) menganalisis produk, 5) mendesain prototype, 6) membuat produk sesuai prototype, 7)melakukan uji coba prototype, 8) melakukan revisi, 9) membuat produk yang sudah melalui uji coba dan perbaikan dan 10) memasarkannya.
Sebetulnya untuk mata pelajaran ini, siswa sudah dilatih mandiri dalam belajar. Mereka menentukan sendiri produk yang akan dibuat, memilih sendiri cara membuat produk dan menentukan harga yang layak untuk produk yang mereka buat. Oleh karena itu saya memilih membuat kegiatan pembelajaran daring ini mudah bagi mereka. Saya hanya meminta mereka menyampaikan secara lisan (melalui voice massage) sampai pada tahapan apa kerja mereka dan menyampaikan hambatan yang mereka hadapi saat mengerjakan tugas. Cukup mudah bukan? Mereka hanya perlu mereview kembali pekerjaan mereka dan menyampaikanya ke saya.
Benar saja, aktivitas ini disambut baik oleh mereka. Saya mengambil jadwal belajar sesuai jam pembelajaran tatap muka yaitu jam 08.30 - 09.30. mereka dapat mengikutinya dengan baik dan tertib. Ketika saya mengakhirinya beberapa siswa masih japri saya. Alhamdulillah hari ini terlewati dengan baik.
#Tantangangurusianaharike48
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kalo di sekolah kami.. Disarankan kerja individu... Tidak kelompok... Ngga papa yang penting anak senang ya bu
Iya bu.