Doa Untuk Anda, Tenaga Medis Indonesia
Tantangan hari ke 53
Saya merenung dan terus merenung. Baru saja saya melihat tayangan singkat sebuah video dengan soundtrack untuk raga yang lain. Mereka para tenaga medis berjibaku menahan serangan virus yang mematikan itu dalam keterbatasan. Mereka bekerja tidak mengenal waktu, mengabaikan keselamatan dirinya untuk menolong jiwa orang lain. Di beberapa postingan baik video dan foto mereka tanpa suara membawa pesan kepada kita untuk tetap bertahan di rumah karena dengan cara itulah kita membantu pekerjaan mereka. Tidak banyak yang mereka harapkan dari kita. Sungguh tak sepadan dengan apa yang mereka lakukan.
Beberapa waktu yang lalu, saya juga melihat sebuah video yang dibuat oleh seorang dokter muda. Si dokter muda ini mewakili tenaga medis yang berusaha mengedukasi kita tentang pentingnya stay at home. Rupanya video itu dibuat karena tenaga medis merasa prihatin. Di saat genting seperti ini masih saja ada masyarakat yang nengabaikan anjuran tinggal di rumah. Masih suka menjadi bagian kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Sebagian besar orang tidak tahu atau tidak mau tahu dengan himbauan itu. Tidak paham bahwa apa yang dilakukan itu dapat mempercepat tersebarnya Covid-19.
Betapa jahatnya kita bila masih mengabaikan himbauan itu. Karena mengabaikan himbauan itu berarti kita tidak peduli dengan kerja keras mereka para tenaga medis yang sedang bekerja keras. Seandainya kita menjadi keluarga mereka, anak mereka, ibu mereka, istri mereka, suami mereka, bagaimana perasaan kita? Sedih pastinya. Melihat orang yang kita sayangi nyata-nyata dalam bahaya. Bahaya yang tidak bisa diprediksi berada dimana, dari arah mana pasukan virus itu menyerang dan kapan diserang. Bila mereka lengah, mungkin karena keterbatasan alat atau daya tahan tubuh mereka menurun, mereka akan mendapat serangan virus yang mematikan. Hal itu sudah terjadi dan kita saksikan bersama. Sampai saat ini berapa sudah dokter yang gugur dalam menjalankan tugas. Untuk semua ini, apakah hati kita tidak terketuk?
Untuk semua tenaga medis dan tenaga pendukung yang sudah berjuang, semoga selalu diberi kekuatan dan ketabahan. Musuh kita kali ini adalah musuh yang tidak kasat mata. Musuh yang kami tak tahu bagaimana cara mengendalikannya. Bukan peluru timah panas yang bisa melumpuhkannya. Bukan pula keris bertuah, celurit, rencong, granat, meriam atau senjata tercanggih sekalipun. Bukan. Konon yang saya dengar, belum ada obat yang dapat melumpuhkannya. Tapi saya yakon tenaga medis Indonesia dengan kesabaran, ketangguhan dan keuletan tanpa batas akan menjadi pawang virus ini. Bapak, ibu, mbak, mas tenaga medis baik dokter atau perawat juga tenaga pendukung, doa terbaik kami untuk kalian.
#tantangangurusianaharike53
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga kita,semua sehat selalu, dan wabah ini cepat berlalu aamiin
Aamiin
Semoga cepat berlalu
Aamiin