endah susilawati

Guru SMKN 1 Nglegok Kab Blitar Menulis apa saja untuk meningkatkan kompetensi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kesalahan dan Pembelajaran

Kesalahan dan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran sudah berlangsung satu bulan. Semua dilakukan secara online. Pesan mas menteri selalu menjadi acuan. Pembelajaran jangan menekan dan menyulistkan siswa. Kurikulum disederhanakan. Sampaikan hanya materi essensial yang menjadi prasyarat dan seterusnya. Semua harus menjadi rambu-rambu kita dalam menjalankan tugas.

Saya mencoba mengesampingkan haru biru perasaan ketika ada pihak-pihak yang membully guru. Biarlah. Mereka tidak menjalani dan melakukan apa yang saya lakukan. Faktanya, saya menjalankan tugas bukan karena omongan orang atau sekedar mencari pengakuan. Ada tugas yang lebih berat yang harus saya pertanggungjawabkan nanti.

Saya berusaha meramu kegiatan pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa saya bisa menerima dan sedapat mungkin tidak membebani mereka. Untuk presensi, saya beri batas akhir jam tujuh malam. Harapan saya, bila mereka pagi bekerja atau membantu orangtua, mereka masih bisa melakukannya malam hari. Presensi ini memang saya wajibkan. Saya sudah melakukan uji coba, untuk mengisi formulir dengan lima pertanyaan hanya membutuhkan waktu paling lama 30 detik. Formulir juga bisa diisi melalui semua perangkat. Artinya, kalaupun siswa tidak punya kuota, dia bisa mengisi melalui HP saudara atau HP temannya.

Untuk kegiatan pembelajaran, sedapat mungkin saya berusaha menciptakan interaksi dua arah. Saya menawarkan media yang paling mudah bagi mereka. Saya tidak memaksakan harus menggunakan media tertentu. Saya memahami kesulitan mereka. Saya juga tidak memaksa mereka harus menyimak atau mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai jadwal di mana saya mengajar. Mereka boleh melihat aktifitas kami di waktu yang berbeda. Tugaspun saya buat semudah mungkin mereka lakukan. Bisa dengan menjawab pertanyaan yang saya berikan, menyaksikan video dan menuliskan pertanyaan berkaitan denga apa yang saya sampaikan dalam video tersebut dan sejenisnya.

Hari ini, saatnya saya merekap absen mereka di pembelajaran salah satu KD. Untuk KD ini ada 4 kali pertemuan. Jadi bila siswa akti mengikuti kegiatan pembelajaran saya, maka namanya akan tercantum sebanyak 4 kali. No absennya pun akan tercantum 4 kali. Ketika saya mengurutkan data, no absen yang sama akan tertampang berurutan. Saya pikir ini akan memudahkan saya dalam mereka kehadiran mereka.

Tetapi rupanya tidak demikian. Di salah satu kelas, saya mendapatkan beberapa siswa tidak konsisten menuliskan no absennya. Pada kehadiran pertama dan kedua dia menuliskan no absen 10 tetapi pada kehadiran ketiga dia menuliskan nomer absennya 12. Hal ini dilakukan oleh beberapa anak, sehingga menyulitkan pekerjaan saya.

Saya menyapa mereka di grup WA. Saya bertanya apakah mereka tidak tahu berapa no absen mereka? Beberapa anak menjawabnya, sudah tahu. Kemudian saya lampirkan file rekap absen mereka. Kemudian saya minta mereka mencermati apakah mereka menuliskan no absen dengan benar? Beberapa mengirimkan pesan pribadi, minta maaf karena melakukan kesalahan. Saat itulah saya mempunyai ide untuk melibatkan mereka dalam pembetulan data rekap absen mereka. Saya minta mereka membuka file dan mencermati nama dan nomer absennya. Bila salah, mereka harus menuliskan di list yang sudah saya siapkan. Selanjutnya saya memberi tugas kepada salah satu siswa untuk mengedit nomer absen temannya yang salah, kemudian mengirimkan ulang file melalui grup itu juga.

Setiap orang memang berpeluang melakukan kesalahan. Tetapi kesalahan tetaplah kesalahan. Harus ada kerelaan untuk memperbaikinya. Syarat agar seseorang dapat memperbaiki kesalahan adalah dengan berbesar hati menerima kesalahannya. Saat seseorang mengakui dan menerima bahwa dirinya melakukan kesalahan maka tidak ada keterpaksaan saat melakukan perbaikan. Jadi menurut saya, kesalahan tidak perlu disertai dengan kemarahan. Sepanjang setiap orang mengetahui di mana letak kesalahan dan si salah mengakui kesalahan serta bersedia memperbaiki kesalahannya, maka semuanya bisa dijalani dengan damai.

Memberi kesempatan kepada orang yang bersalah untuk memperbaiki kesalahannya adalah sebuah pembelajaran, saya kira.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat bijak sekali Bu. Tulisannya bagus mencerahkan

01 Sep
Balas



search

New Post