endah susilawati

Guru SMKN 1 Nglegok Kab Blitar Menulis apa saja untuk meningkatkan kompetensi ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Komunitas dan Kecerdasan Sosial

Tantangan hari ke 42

Manusia adalah makhluk sosial. Pengertiannya kurang lebih begini. Manusia seberapapun hebatnya tak bisa hidup sendiri. Manusia selalu berhubungan secara timbal balik dengan manusia lain. Itulah sebabnya maka manusia harus memiliki kecerdasan sosial agar dapat hidup secara harmonis dengan manusia lain.

Berbicara tentang kehidupan sosial, manusia tidak terlepas dengan apa yang disebut komunitas. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, komunitas adalah kelompok organisme yang hidup dan saling berinterasi satu dengan yang lain. Dalam komunitas, setiap unsur di dalamnya berbagi lingkungan. Artinya mereka menggunakan lingkungan secara bersama-sama. Karena menggunakan bersama maka harus selalu ada toleransi, saling menghargai, saling menghormati, saling peduli dan saling-saling yang lain di antara mereka.

Komunitas biasanya terbentuk secara alami dari orang-orang yang memiliki minat yang sama. Misalnya guru-guru yang suka menulis membentuk sebuah komunitas, namanya gurusiana. Ada komunitas pecinta lingkungan hidup, komunitas penghobi batik, komunitas penggemar olahraga dan lain sebagainya. Dalam sebuah komunitas ada kesamaan yang menyatukan mereka dan membuat mereka nyaman.

Komunitas mengajarkan tentang kecerdasan sosial kepada kita. Di dalam sebuah komunitas kita akan berinteraksi dengan manusia berbagai karakter. Ada yang sesuai dengan karakter kita ada yang bertolak belakang. Di sinilah kita belajar berkomunikasi. Ketika sebuah permasalahan digulirkan, masalah itu akan ditanggapi dengan beragam persepsi. Lagi-lagi, ada yang sesuai dengan pendapat kita, ada juga yang bertentangan. Disinilah muncul potensi terjadinya konflik dan perpecahan.

Perjalanan membawa saya menjadi anggota beberapa komunitas. Dinamika dalam komunitas sangat dipengaruhi oleh latar belakang anggotanya. Potensi konflik di setiap komunitas selalu ada. Bagaimana kita bersikap akan sangat mempengaruhi bagaimana kita diperlakukan dalam komunitas tersebut. Apakah kita akan menjadi bagian yang diperhitungkan atau diabaikan.

Bagaimana kita bereaksi dengan tepat pada lingkungan sosial, adalah kunci sukses menjadi anggota komunitas yang efektif. Maksudnya bereaksi dengan tepat adalah memberikan reaksi sesuai dengan porsinya. Kita harus tahu kapan bereaksi dan kapan kita harus diam. Biasalah ya, ada saja hal hal yang mencuat ke permukaan. Ada yang penting ada yang kurang penting. Untuk hal hal yang kurang penting, sebaiknya kita menahan diri untuk tidak bereaksi.

Bereaksi dengan tepat juga berarti sesuai porsi. Tidak berlebihan dan sedapat mungkin menempatkan diri kita pada pihak yang netral. Melihat permasalahan tidak hanya dari sudut pandang kita tetapi dari sudut pandang sebagian besar anggota komunitas. Untuk menjadi anggota komunitas yang efektif memang diperlukan kecerdasan sosial. Kecerdasan sosial secara bertahap akan kita peroleh pada saat kita menjadi bagian dari komunitas.

#tantangangurusianaharike42

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post