Maaf Mengganggu
Tantangan hari ke 73
Maaf bu, mengganggu waktunya. Hari ini ada pelajaran kimia. Dimulai jam berapa?
Saya menerima pesan WA. Pengirimnya nomer yang belum tersimpan di HP dan photo profillnya juga tidak ada. Saya segera ingat bahwa hari ini, jam 13.00 saya harus mengajar di kelas X TEI. Saya segera melihat jam. Jam di HP menunjukkan pukul 14.34. Yah, terlambat.
Saya segera menbalas pesan itu dan minta maaf karenanya. Hari ini saya harus menghadiri rapat dua kali. Rapat yang hanya dihadiri oleh beberapa orang karena protokol darurat covid 19. Rapat yang mendesak untuk dilaksanakan karena harus mengambil beberapa keputusan. Rapat ini bersifat koordinasi. Rapat ini dihadiri oleh para waka, staff dan personil LSP. Setelah itu dilanjutkan rapat intern personil LSP untuk membicarakan pelaksanaan PSKK.
Karena kedua rapat itulah saya lupa kalau ada jadwal mengajar di kelas X TEI. Apalagi rapat selesai jam 14.00. Dah, sempurnalah kelalaian saya.
Di sekolah kami pelaksanaan kegiatan pembelajarn daring memang mengikuti jadwal pelajaran mereka. Kelas X TEI hari ini, jadwalnya jam 13.00 -15.00. Sayapun segera mengunjungi grup kelas mereka, menyampaikan permintaan maaf dan menawarkan kepada mereka apakah saya harus mengganti hari ini juga agau kesempatan yang lain.
Kelas X TEI ini lumayan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dari respon yang terlihat saat kegiatan pembelajaran saya merasakannya. Beberapa anak berebut menjawab pertanyaan saya. Mereka juga aktif nenyampaikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan temannya. Hal ini menguntungkan karena kegiatam pembelajaran menjadi hidup.
Kegiatan pembelajaran itu adalah interaksi dua arah antara siswa - guru dan antara siswa-siswa. Dari interaksi itulah diharapkan tumbuh pemahaman dan penhalaman belajar yang bermakna bagi mereka. Saat belajar, mereka bukanlah tong kosong tanpa isi. Siswa sudah pernah belajar tentang sesuai yang ada hubungannya dengan materi baru yang akan dipelajari. Mungkin secara konsep memang belum tetapi beberapa diantaranya pasti mendengar istilah yang digunakan. Siswa belajar dari berbagai sumber belajar. Itulah sebabnya maka guru harus pandai membuat pancingan agau pengait yang menghubungkan materi baru yang akan disampaikan dengan pengalaman belajar mereka.
Salah satu cara yang paling mudah tetapi seringkali efektif adalah bertanya. Dalam pendekatan saintifik yang terdiri dari 5 M itu, M yang pertama adalah mengamati dan M yang kedua adalah menanya. Idealnya menanya ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Setelah mengamati stimulus yang disampaikan oleh guru, tentu siswa mendapatkan sesuatu yang baru yang berbeda atau belum dipahami.
Faktanya, seringkali kegiatan menanya ini macet. Memancing siswa untuk bertanya itu sulit. Faktor penyebabnya banyak sekali. Saya pernah melakukan survey kecil-kecilan dengan menanyai beberapa siswa mengapa mereka tidak bertanya. Apakah mereka sudah paham, ternyata belum. Saya sudah menyampaikan pentingnya guru menerima pertanyaan mereka. Saya sampaikan pula bahwa pertanyaan itu juga bermanfaat bagi mereka. Tetapi tetap saja sulit membuat mereka bertanya. Tampaknya mereka kesulitan membuat pertanyaan dan takut pertanyaannya itu dianggap tidak penting atau salah.
Disinilah pentingnya guru melakukan evaluasi pada diri sendiri. Pertama guru perlu mengevaluasi apakah stimulus yang diberikan di awal pelajaran cukup menantang dan menimbulkan rasa ingin tahu? Kedua apakah guru merespon pertanyaan siswa dengan baik sehingga siswa merasa dihargai karena bertanya. Dua hal itu sangat penting karena akan menentukan apakah ksiswa akan bertanya atau tidak.
Respon guru terhadap pertanyaan siswa sangat penting. Tanpa disadari, seringkali respon guru justru membuat siswa takut bertanya. Misalnya karena guru menganggap pertanyaan siswa tidak penting sehingga guru mengabaikan. Pengabaian ini menyakiti dan membunuh rasa ingin tahu siswa. Maka, di kesempatan lain, gurunakan mendapati siswa yang pasif dan pembelajaran yang mati.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar