Memahami Karakteristik Siswa
Tantangan hari ke 75
Bagi seorang guru wajib hukumnya memahami karakteristik siswa. Hal ini merupakan kompetensi wajib yang harus dimiliki guru yaitu kpmpetensi pedagogik. Sebagaimana kita tahu bahwa penilaian kinerja guru memuat aspek kompetensi yang dinilai yaitu kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Pada kompetensi pedagogis ada tujuh sub kompetensi yang dinilai, salah satunya adalah mengenal karakteristik peserta didik.
Mungkinkah seorang guru mengenal karakteristik peserta didik sementara setiap peserta didik adalah individu yang unik? Bukankah guru menghadapi sekian banyak siswa yang berganti setiap tahunnya? Begitulah. Kemampuan guru memahami karakteristik peserta didik ini sangat penting karena akan mempengaruhi tujuan pembelajaran.
Setiap siswa adalah individu yang unik. Keunikannya dipengaruhi oleh latar belakang sosial, ekonomi dan lingkungan dimana dia tumbuh. Saat berada di lingkungan sekolah, siswa berinteraksi dengan teman, guru dan unsur sekolah yang lain. Ada siswa yang tumbuh dengan sifat arogan, ada siswa yang tumbuh dengan sikap penuh percaya diri, ada siswa yang tumbuh dengan sikap yang apatis dan lain sebagainya. Karakter yang berbeda ini tentu saja mengharapkan respon dan perlakukan yang berbeda. Sekolah adalah tempat siswa belajar sosial. Mereka belajar menempatkan diri dan berperilaku sesuai norma yang berlaku. Siswa berproses untuk menjadi manusia dewasa.
Dalam proses itulah peran guru diharapkan menjadi penguat karakter yang baik dan memperbaiki karakter yang kurang baik. Dari sejumlah siswa yang kita ajar, dalam satu kelas, kita sering mendapati karakter siswa yang beragam. Ada siswa yang temperamental, tidak suka dinasehati dan cenderung memberontak. Sebaliknya tak jarang kita menemui siswa yang santun dan antusias terhadap pelajaran. Kedua sifat itu berada dalam satu kelas. Guru harus piawai mengharmonisasikan keduanya.
Pastinya bukan hanya dua karakter itu yang ditemui guru dalam kesehariannya. Bila guru tidak berhasil mengelolanya dengan baik, maka proses pembelajaran tidak mencapai tujuannya. Sebaliknya bila guru berhasil mengelolanya maka tujuan pembelajaran akan tercapai.
Kadang-kadang ada siswa yang haus perhatian. Siswa ini berusaha eksis meskipun kemampuannya pas-pasan. Mengabaikan akan membunuh rasa percaya dirinya tetapi memberikan perhatian secara berlebihan akan membuatnya semakin alay. Dalam hal ini guru harus peka dan bijaksana dalam menghadapinya. Sedapat mungkin tindakan guru harus mampu mereduksi sikap buruk dan menguatkan sikap baik.
Maka kompetensi ini menjadi kompetensi penting yang harus dikuasai oleh guru. Bila guru tidak atau kurang mampu memahami karakteristik siswa, guru akan cenderung memperlakukan semua siswa dengan perlakuan yang sama. Guru mengabaikan sifat unik siswa sehingga besar kemungkinan hal itu akan menciderai kemanusiaan mereka. Bila itu terjadi, kompetensi siswa tidak berkembang. Dengan kata lain, tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar