endah susilawati

Guru SMKN 1 Nglegok Kab Blitar Menulis apa saja untuk meningkatkan kompetensi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengenang Cita-Cita RA Kartini

Mengenang Cita-Cita RA Kartini

Tantangan hari ke 79

Hari ini tanggal 21 April. Hari yang diperingati oleh perempuan se-Indonesia. Hari lahirnya ibu Kartini. Siapa beliau, tentu kita semua sudah tahu. Terutama yang seusia saya atau segenerasi dengan saya. Yang usianya mendekati angka limapuluh tahun lebih.

Dulu, jaman saya masih sekolah peringatan hari Kartini itu heboh sekali. Kami, siswa perempuan harus mengenakan baju nasional. Berkebaya layaknya perempuan Jawa jaman dahulu kala. Di sekolah kami.merayakannya dengan upacara bendera di mana petugasnya siswa perempuan berkebaya dan bersanggul, yang jalannya kesrimpet-srimpet kain panjang. Mau tidak mau kami harus menyesuaikan perilaku kami. Menjadi agak bergemulai. Berjalan perlahan. Berbicara dengan nada rendah, seolah malu dengan busana yang kami kenakan.

Jadi sebetulnya apa pesan yang ingin disampaikan melalui peringatan hari Kartini. Mengenang hari lahirnya berarti membaca sejarah beliau. Seorang perempuan bangsawan yang memdedikasikan diri untuk kepintaran bangsanya. Jelas sekali bahwa Raden Ajeng Kartini perempuan patriotis yang tidak mementingkan diri sendiri, tetapi peduli dengan rakyat kebanyakan. Cita-citanya adalah mengajak kaumnya untuk menjadi perempuan pintar. Perempuan pintar dalam konsep RA Kartini adalah perempuan yang tidak menggantungkan hidup sepenuhnya kepada kaum laki-laki. Bahwa perempuan adalah makhluk yang sejajar dengan kaum laki-laki dalam hal pengambilan keputusan.

Bagi generasi millenial, semangat dan cita-cita ibu Kartini mungkin sulit dipahami. Begitu lahir, situasi memang sudah sangat berbeda dengan situasi saat itu. Bahkan ketika mereka membaca sejarahpun mungkin masih sulit memahami kondisi masa itu. Itulah sebabnya generasi saat ini kurang mengenal tokoh besar ini. Semakin jauh saja jarak antar generasi.

Apakah cita-cita RA Ajeng Kartini sudah tercapai? Bila kesetaraan itu dimaknainya sebagai kesempatan mendapat pendidikan, saya rasa sudah. Bila kesetaraan itu dimaknai sebagai persamaan kesempatan mendapatkan atau memilih jenis pekerjaan saya rasa juga sudah. Kecerdasan perempuan dan laki-laki memang terbukti setara.

Bagi seorang perempuan menyelesaikan satu dua pekerjaan dalam satu waktu bukanlah masalah besar. Kami, kaum perempuan dikenal sebagai makhluk multitasking. Tangan kami secara fisik memang hanya dua tetapi tangan kami yang tak terlihat sangatlah banyak, sehingga banyak pekerjaan bisa kami lakukan dalam waktu yang bersamaan.

Kesempatan dan kemudahan yang diperoleh perempuan, seringkali melenakan perempuan. Membuat perempuan merasa nyaman di luar rumah. Padahal peran perempuan yang utama adalah mendampingi anak-anak dan mempersiapkan mereka menjadi generasi yang lebih baik. Tugas perempuan yang utama adalah menjaga karakter bangsa. Dengan memastikan bahwa anak-anak merasa bahagia di rumah, tercukupi apa yang mereka butuhkan baik secara fisik maupun secara mental. Tugas ini lebih berat dari pada tugas membantu suami untuk memenuhi kebutuhan finansial.

Cobalah simak tokoh-tokoh sukses. Di balik kisah suksesnya selalu ada perempuan hebat. Perempuan hebat yang cerdas, yang menularkan semangat pantang menyerah, yang memotivasi sebagaimana motivator handal, menularkan karakter baik sehingga terbentuk pribadi yang kuat.

Jadi menurut saya, cita-cita RA Kartini yang utama adalah membebaskan perempuan dari kebodohan. Perempuan tidak boleh bodoh. Karena perempuan bodoh tidak akan memberi kontribusi untuk mengentaskan bangsa ini dari keterpurukan. Justru dia akan membebani bangsa ini dengan kebodohannya.

Apa yang bisa dilakukan oleh perempuan pintar? Perempuan pintar akan memberikan kontribusi besar dalam kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Perempuan pintar adalah perempuan bermartabat dan mampu memartabatkan keluarganya. Apapun profesinya kontribusi perempuan yang utama adalah menjaga keluarganya.

#tantanganmenulis

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post