endah susilawati

Guru SMKN 1 Nglegok Kab Blitar Menulis apa saja untuk meningkatkan kompetensi ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Merdeka Belajar Yang Sesungguhnya

Tantangan hari ke 74

Pembelajaran daring sudah berlangsung selama hampir lima minggu. Itu artinya kegiatan pembelajaran sudah 5 kali pertemuan. Selama itu pula guru sudah berusaha mendesain pembelajaran daring agar efektif. Tentu itu bukan hal yang mudah. Bagaimanapun, efektifitas pembelajaran daring ini sangat dipengaruhi oleh banyak hal baik dari pihak guru maupun pihak siswa.

Pada pihak guru, efektifitas pembelajaran daring ini dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengintegrasikan IT dalam kegiatan pembelajarannya. Banyak media berbasis IT sudah banyak yang ditawarkan mulai dari yang sederhana sampai yang rumit. Untuk perangkat, sebetulnya tidak masalah karena setiap guru sudah memiliki perangkat yang memadai untuk pembelajaran daring. Tetapi jumlah guru yang mampu memanfaatkan IT untuk mengefektifkan pembelajaran sangatlah sedikit. Maksudnya lebih sedikit dari jumlah guru yang ada. Keterbatasan inilah yang menghambat pelaksanaan pembelajaran daring karena gurulah yang menjadi pengendali kegiatan ini.

Dari pihak siswa, faktor yang menentukan efektif atau tidaknya kegiatan pembelajaran daring ini adalah kemampuan siswa dalam memanfaatkan IT untuk kegiatan pembelajaran. Selain itu faktor lain adalah keterbatasan kuota dan kepemilikan sarana.

Meskipun terlahir sebagai generasi millenial yang sudah terbiasa menggunakan gawai tetapi tidak berarti kemampuannya dalam memanfaatkan IT sebagai media pembelajaran memadai. Hal itu karena pemanfaatan gawai bagi mereka hanya sebatas kesenangan semata.

Hal terpenting dari kegiatan pembelajaran daring ini adalah merdeka belajar dalam arti yang sesungguhnya. Merdeka berarti memiliki hak sepenuhnya untuk mengatur dirinya sendiri. Merdeka juga berarti bebas memilih yang terbaik untuk dirinya sendiri. Termasuk memutuskan apakah seseorang harus belajar atau tidak.

Saat berlangsung pembelajaran daring pemantauan apakah siswa belajar atau tidak kurang efektif. Untuk memastikan terjadi interaksi antara guru dan siswa, biasanya guru memberi tugas kepada siswa dan siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Pekerjaan siswa dikirim melalui media sosial atau platform yang digunakan dalam pembelajaran daring. Sampai disini ada titik lemah yang pasti sudah diperhitungkan sejak awal yaitu kemandirian siswa dalam belajar. Sangat mungkin siswa tidak mandiri saat mengerjakan tugas alias salin tempel saja. Lalu dimana letak efektifitas belajarnya?

Tentu tidak semua siswa berlaku hal yang sama. Tentu ada siswa yang menikmati dan menyadari apa fungsi kegiatan pembelajaran daring bagi dirinya. Artinya setiap siswa bebas menentukan apakah dia akan bersungguh-sungguh atau hanya sekedar mengikuti prosedur saja.

Maka saya melihat bahwa pembelajaran daring ini sejatinya adalah merdeka belajar dalam arti yang sesungguhnya. Guru merdeka untuk menentukan apakah akan secara berkelanjutan mengembangkan potensi dirinya melalui aktifitas belajar secara mandiri atau statis pada potensi diri yang sudah dimilikinya. Sementara siswa merdeka untuk memilih apakah dia akan benar-benar belajar untuk meningkatkan kompetensi dirinya.

Inilah fakta.

#Tantangangurusianaharike72

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post