endah susilawati

Guru SMKN 1 Nglegok Kab Blitar Menulis apa saja untuk meningkatkan kompetensi ...

Selengkapnya
Navigasi Web

UNBK rasa Corona

Tantangan hari ke 45

Alhamdulillah, hari kedua UNBK di sekolah kami berjalan lancar. Menurut saya, UNBK terakhit ini rasanya nano nano. Rasa Corona. Bagaimana tidak. Hari pertama saja kami sudah didera dengan berita-berita yang kental issue Corona. Siswa-siswa kami diperiksa oleh petugas dari puskesmas. Sekolah wajib menyediakan sabun cuci tangan dan hand sanitizer. Sekolah menganjurkan siswa unsur mencuci tangan sebelum dan sesudah masuk ruang. Semua serba mendadak. Kerja kami benar-benar maraton.

Ujiannya sendiri berlangsung tanpa hambatan. Peserta mengerjakan soal dengan tenang. Proktor dan teknisi melakukan tugas dengan baik. Cuaca mendukung. Meskipun turun hujan tetapi tidak sampai mengganggu jaringan. Pendek kata UNBK tahun ini lancar dan bebas hambatan.

Yang justru membuat kami kurang nyaman adalah virus bernama cantik ini, Corona. Sejak hari pertama beritanya sudah menggemparkan. Surat edaran tentang pembatasan kegiatan datang dari berbagai sumber. Bagaimanapun juga, hal ini cukup meresahkan. Perhatian kami menjadi terpecah. Antara memperhatikan dan mengabaikan.

Keputusan untuk belajar dari rumah untuk siswa yang berlangsung sejak tanggal 16 sampai dengan tanggal 29 Maret adalah berita terbaru. Itu tidak berlaku untuk kelas 12 yang saat ini sedang melaksanakan ujian nasional. Ketentuan itu berlaku untuk kelas X dan kelas XI. Padahal di bulan ini masih ada kegiatan yang kami agendakan. Uji kompetensi untuk kelas 12 kami agendakan di akhir bulan ini. Dengan adanya pembatasan ini kami harus menunda semuanya.

Kondisi menjadi tidak menentu. Kondisi seperti ini sangat membingungkan. Selama ini kita hidup dalam keteraturan. Kita melakukan apa yang sudah kita rencanakan. Mungkin ada masalah yang menghambat. Kita akan memikirkan jalan keluar untuk mengatasinya. Berhasil atau gagal. Kalau berhasil kita lanjutkan dengan rencana berikutnya. Kalau gagal kita melakukan evaluasi dan memikirkan cara lain untuk menyelesaikannya.

Sementara yang ini tidak. Kejadiannya jauh di sana tetapi ada kemungkinan sampai ke sini, menghampiri kita. Kapan? Tak ada yang tahu. Serba tidak pasti. Apa yang harus saya lakukan menghadapi kondisi ini?

Baiklah. Mari kita ambil sisi positifnya saja. Sebagai orang beriman, saya yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi tidak akan terjadi tanpa campur tangan Allah. Dan semua yang diciptakan-Nya tak ada yang sia-sia. Kalau sekarang terlihat buruk, itu karena kita belum bisa memahami kehendakNya. Pemerintah melalui pejabat berwenang sudah menetapkan pembatasan dan karantina mandiri. Artinya kita harus membatasi diri sendiri untuk beraktifitas di luar rumah. Sekarang saatnya melihat ke dalam. Mencari kegiatan yang bisa dilakukan di dalam rumah.

Apa saja yang bisa kita lakukan selama menjalani karantina mandiri? Bagi guru, banyak pilihan kegiatan yang bisa kita lakukan. Bagi gurusianer yang pasti adalah menulis. Dengan karantina mandiri, kita justru memiliki waktu untuk membaca dan berselancar mencari bahan tulisan. Selain itu kita dapat membuat konten pembelajaran, membuat media pembelajaran atau menyelesaikan administrasi yang selama ini terbengkalai.

Semoga badai Corona segera berlalu.

#tantangangurusianaharike45

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post