Yasinan Online
Tantangan hari ke 59
Masih tentang dampak wabah virus yang semoga segera berakhir. Saya bertanya kepada mereka yang hanya bisa saya kunjungi melalui kelas online. Apa dampak yang kalian rasakan dari wabah Covid-19 ini? Jawaban mereka adalah: silaturahmi terganggu. Dan inilah yang dirasakan oleh semua orang tak terkecuali jamaah yasinan kami.
Di desa kami ada beberapa kelompok jamaah yasinan. Yaitu perkumpulan yang bertemu secara periodik untuk membaca surah yasin berjamaah, dilanjutkan dengan membaca tahlil dan asmaul husna serta doa-doa yang lain. Ada kelompok yasinan bapak-bapak. Ada kelompok yasinan ibu-ibu. Kami berkumpul di rumah salah satu anggota setiap minggu sekali. Sohibul bait adalah anggota kelompok dan dilakukan secara bergiliran. Kami juga mengundang kyai atau ustadz untuk memberi tausiah di akhir pembacaan doa.
Yasinan bagi kami memang bukan sekedar ritual ibadah. Sebetulnya membaca surah yasin dan tahlil bisa dilakukan sendiri di rumah. Tetapi membacanya secara berjamaah memang menumbuhkan sensasi yang lain. Lebih bersemangat. Selain itu, yasinan ini adalah media interaksi sesama warga. Kami, meskipun bertetangga jarang berinteraksi. Saya misalnya. Pergi ke sekolah jam 06.30 dan kembali ke rumah jam 16.00. Itupun sampai di rumah jam 16.30. Sudah capai. Pekerjaan rumah saja dilakukan dalam keadaan tak berenergi. Bagaimana dengan akhir pekan. Akhir pekan adalah saatnya mengerjakan pekerjaan rumah yang menumpuk juga.
Dengan yasinan, kami menyempatkan diri bertemu. Disaat-saat jeda kami saling melontarkan gurauan. Di kelompok yasinan pula kami up date informasi di lingkungan kami. Si Anu sakit, di rawat di rumah sakit kota. Si Anu melahirkan. Si Anu mau mantu. Juga kegiatan kemasyarakatan sering kali disampaikan di kelompok yasinan. Kelompok yasinan juga sangat efektif untuk menggalang dana.
Jadi, ketika kelompok-kelompok yasinan diliburkan, seperti ada sesuatu yang kurang. Kami kehilangan amalan yang sudah terlanjur nyaman kami lakukan. Kalau baca sendiri sering lupa. Kebablasan nonton berita Corona. Maka muncullah ide mengubah ritual offline itu menjadi online. Admin nge-list nama-nama anggota yasinan dan memasukkan sebagai anggota grup WA. Pada hari biasa kami yasinan, semua anggota membaca asmaul husna, surah yasin dan tahlil. Bila sudah selesai mereka melaporkan dan admin menandainya. Tidak ada sesi tausiyah.
Biarlah kami tetap di rumah saja untuk menjaga agar virus tidak semakin menyebar kemana-mana. Tapi bukan berarti kita tidak bisa melakukan apa-apa. Nih, buktinya kami bisa!
#tantangangurusianaharike59
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap bund... Semoga kita semua segera terbebas dari semua yang membahayakan... Aamiin
Aamiin ya robbal alamin