Cerita di Balik Gubuk Tua (8)
#TantanganGurusiana
Cerita di Balik Gubuk Tua
Bagian 8
Bu Afifah berdiri lalu memperkenalkan diri sebagai wali kelas Andri.
“Bu, saya ayahnya Andri. Saya menyesal telah membuat Andri jadi seperti ini. Saya tidak sadar melakukannya. Tiap malam Andri datang dalam mimpi. Saya tak tahan dan minta diantar kesini.” Laki-laki itu menangis.
Bu Afifa masih memandangi laki-laki itu tanpa berucap sepatah kata.
“Sekarang saya sadar..., saya insyaf. Setelah bebas dari penjara, saya akan kembali ke rumah. Berusaha mencari nafkah untuk anak istri.”
Bu Afifah yang awalnya ingin memuntahkan amarah, terenyuh mendengar pengakuan itu. Nasi sudah menjadi bubur. Yang sudah terjadi tak akan kembali utuh.
Bu Afifa menyempatkan diri sesekali mendatangi gubuk tua itu.
Gubuk tua yang meninggalkan banyak cerita. Ada suka dan duka diantara wanita, dua bocah dan remaja thalassemia. Tertulis indah kisah remaja SMA berbakat yang mengukir nama sekolahnya lewat kemahirannya. Mengalir harum darah yang membuat orang tersadar dari kekeliruan sepanjang hidupnya.
Gubuk tua dan penghuninya, penuh cerita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar