Menulis penelitian tentu saja berbeda dengan menulis cerita..

Menulis penelitian harus mempunyai data untuk bahan menulis. Tidak hanya itu menulis penelitian haruslah melewati urutan yang benar..kalau loncat loncat..sudah pasti bikin pusing kepala.

Pada mulanya aku sangat tidak respek dengan menulis penelitian.. Apalagi penelitian tindakan..satu alasan, ribet. Makanya sebisa mungkin menghindar dari menulis penelitian.

Tapi siapa yang mau melawan aturan. Adanya aturan yang mengharuskan pendidik melakukan penelitian dan membuat laporan penelitian.. Mengharuskan aku tidak punya pilihan lain..

Tahun 2016 berbekal kepingan semangat, aku mencoba untuk otodidak belajar tentang penelitian, khususnya penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Aku download beberapa skripsi yang bertemakan bimbingan dan konseling. Aku pelajari dan alhasil pusing tiga keliling. Satu tujuan ku, aku cari skripsi yang lengkap dengan instrumennya, lalu aku cobakan bab dua oke sama, instrumen juga sama oke, nah giliran cari data, aku pusing lagi, ini gimana ya kok tindakan dalam siklus satu biasa biasa saja tidak greget dan tidak sesuai harapan ku. Waktu ada kesempatan untuk komunikasi dengan teman kuliah ku yang sekarang calon profesional sempat down. Pasalnya dia bilang apa yang sedang aku kerjakan tidak jelas, malah aku masih ingat dia bilang gini "andai kamu mahasiswa ku dengan judul yang kamu ajukan itu sudah aku coret terlebih dahulu" yap,,, ngedrop deh aku. Dan apa yang sudah aku lakukan tidak aku lanjutkan... Mutung bin mutung.

Dah...satu tahun berikutnya, di tahun 2017 aku membuat folder dengan judul "lawan PTBK 2017" Rasa gemas bin penasaran ternyata masih mengendap. Folder itu hanya folder, isinya empty. Beberapa bulan berikutnya, saat aku buka folder itu, aku tertarik untuk mengungkapkan curhatanku, ya betapa keinginanku bisa PTBK dan tahun 2017 harus bisa melawan PTBK.

Sempat aku mengikuti workshop dan di dalamnya sekilas dibahas tentang PTBK, seorang guru BK yang sudah golongan empat bhe mengatakan, "membuat PTBK itu yang penting diterima oleh tim penilai nya dan paham selingkuhannya bagaimana"

Aku ber ya ..ya aja...lanjut kemudian beberapa bulan berikutnya, aku mengikuti seminar penelitian salah satu rekan kerjaku, di sana yang ku ingat adalah penyelaras, bapak Sutarno yang mengatakan " yang penting buat dulu, benar atau tidak itu urusan tim penilai ".

Mmm well..aku pikir aku harus merubah pondasi pemikiran ku..bahwa yang penting buat dulu bukan yang penting bener dulu. Yup.. Tapi perubahan pondasi pikiran itu belum stabil, lantas akustabilkan dengan ikrar, ya ketemu temen yang cucok diajak ngobrol penelitian aku sempatkan untuk bertanya sekaligus menceritakan tentang apa yang sedang aku pikirkan.aku mencari pembenaran untuk konsep pikiranku yang baru.aku mencari dukungan dan pembelaan pada konsep pikiranku yang baru..

Lambat lain benih semangat, lantas aku mencoba mencari bahan bahannya dulu, via internet. Aku kumpulkan karena dalam.benakku memang sudah ada sebuah judul yang aku sreg..

Bahan bahan itu aku cari bulan April..

Dan bulan September.. Saat aku menghadapi siswa baru aku langsung klik. Ini subyek yang dicari, subyek yang sesuai dengan bahan bahan yang aku cari.

Alhamdulillah... Tidak pusing tiga keliling... Berasa enjoy aja..aku buat instrumen sendiri, aku beri tindakan versi aku..dan setelah jadi aku konsultasikan... Ya hasilnya hanya kekeliruan sedikit..kurang hasil data pembanding dan bahasa di pembahasan itu adalah bagaimana orang lain membaca itu paham, jadi mesti runtut.

Bulan Nopember bisa seminar dan perbaikan.ada kekeliruan sedikit pada daftar pustaka dan abstrak.

Yap bulan Desember aku jilid itu laporan penelitian tindakan bimbingan dan konseling, hanya tunggu bulan Januari untuk penilaian.

Dan sudah jelas tahun 2017 ini aku bisa melawan PTBK. Alhamdulillah.. Dan semoga penilaian juga lancar, selancar aku membuat penelitian. Tabik!