sebab dengan menulis maka dunia akan mengetahui keberadaannya (Endang Artiati Suhesti)

Ada satu poster yang semasa kuliah selalu tertempel di dinding kamarku sampai aku mengemas barang-barang kamar untuk dibawa pulang ke kampung halaman. Poster itu berisi sebuah event Bazaar buku (kalau tidak keliru karena sudah tujuh belas tahun berlalu). Ada yang spesial dari poster itu. Gambar Pramudya Ananta Toer dan kutipan kalimatnya yang aku jadikan salah satu motto dalam skripsi ku. "Anda boleh bersekolah setinggi-tingginya. Tapi jika Anda tidak berkarya Anda akan hilang dalam sejarah", begitu yang tertulis di poster.

Kalimat itu sangat bermakna banget khususnya untuk aku. Ya sekolah sampai kemana mana tapi kalau tidak ada karyanya sama saja bohong. Lebih tinggi derajatnya nya punya banyak karya ketimbang sekolah. Begitu yang aku pahami dari kalimat Ananta Toer.

Memang.. Menulis dengan tujuan untuk menghasilkan karya yang layak untuk dibaca tidak mudah. butuh keajegan untuk bisa menghasilkan karya yang layak..dan memang butuh spirit dan action yang stabil

Zaman now..sangat mudah sebenarnya untuk menulis.. Gadget dengan aplikasi yang canggih sangat memudahkan pengguna nya untuk melakukan keajegan menulis. Di manapun pada kesempatan apapun jika pengguna gadget menyempatkan diri untuk menulis maka bisa menghasilkan karya.

Hanya saja belum semua pengguna gadget melakukan kegiatan menulis dengan ajeg. Masih banyak pengguna gadget yang lebih nyaman menulis ala kadarnya.. Ya hanya curhat keluhan kekecewaan atau sekedar menulis status yang bisa tiap jam berganti. Tidak ada larangan karena itu hak mereka bukan.

Tapi disini aku hanya ingin berbagi. Menularkan semangat untuk menulis dengan ajeg. Aku juga masih belajar..untuk tetap ajeg. Godaan menulis ala kadarnya itu memang menggiurkan..lha iya karena tidak perlu banyak menggunakan analisa..apalagi bahan untuk nulis...

Sebagai lulusan dari lembaga pers mahasiswa Ekspresi.. Aku tetap tertantang untuk menulis. Sebab dengan menulis maka aku merasa tetap menjadi anak Ekspresi. Tapi itu tidak mudah sekali lagi tidak mudah untuk meluangkan waktu menulis apalagi sudah tidak single lagi dan perempuan lagi ( baca: berprofesi ganda: seorang ibu bagi anak, seorang pendidik, dan seorang istri).

Tapi menulis itu resepnya memang hanya ada 3. Seperti yang ditulis Tere Liye dalam inbokku. " "Menulis..menulis..dan menulis".begitu resep yang dibagikannya kepadaku saat kutanya rahasia bisa menulis novel best seller.

Ya aku mengawalinya dengan menulis artikel..menulis resensi buku..dan beranjak menulis buku " Bagaimana Konselor Sekolah Bersikap?" di penghujung tahun 2012. Kemudian jatuh bangun menata semangat menulis di luar artikel yang masih ajeg per tiga bulanan sampai di penghujung tahu 2017 ini menggebrak dunia dengan buku " 77 Games Berkarakter Dalam Bimbingan dan Konseling".

Lewat buku kedua itu adalah teriakanku pada dunia

" Hei dunia...ini aku Endang Artiati Suhesti masih ada, masih ajeg di sini dalam dunia menulis. Ini aku lhoooo masih bernyawa"