MENEMBUS WAKTU

Penulis: Endang Ayu Patrianingsih, S.Si., M.Pd.

(Guru SMA Negeri 1 Takalar)

2024 kembali menyapa bumi bersama cahaya matahari dan bulan Januari. Menyegarkan kembali semangat juang, semangat hidup yang lebih baik dari hari-hari kemarin, semangat pengabdian sebagai hamba Allah serta semangat berkarya untuk dunia dan untuk kebermanfaatan bagi sesama. Mengukir kembali resolusi sebagai niat hati yang kan mewarnai pusaran-pusaran waktu, detik demi detik hingga tahun kembali berganti.

Berbuatlah yang baik, niscaya engkau akan mendapatkan kebaikan. Menulislah pula yang baik sehingga engkau pun akan mendapatkan kebaikan. Sungguh kebaikan itu akan berkumpul bersama kebaikan-kebaikan yang lain. Kalimat ini menjadi spirit bagi penulis dalam membuat resolusinya. Semua tidak akan terlepas dari sang waktu.

Mengajak diri menembus sang waktu, adalah sebuah harapan dan doa. Titik berangkat adalah mengajak diri sendiri untuk selalu belajar dan belajar, kemudian berkarya dan berkarya. Berjalan menyusuri sang waktu hingga mencapai titik tujuan. Dimana gerangan tujuan kan dicapai? Tiada lain adalah nilai-nilai manfaat yang tumbuh merimbun sampai kepada jalan keselamatan dan kebahagiaan dan meraih ridho dan keberkahan dari Allah SWT.

Bagaimana membuat jejak langkah yang menembus waktu? Adalah jejak langkah yang terukir indah, terlukis bagai bianglala dan tertulis menjadi ayat-ayat cahaya penerang jiwa. Bukulah yang dapat menembus waktu. Buku yang merupakan hasil karya dari tangan-tangan terbaik, buah-buah pikiran jernih lagi baik, yang telah melalui saringan cahaya hati. Jejak ini telah kumulai niatkan sejak menempuh perjalanan belajar dalam Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2. Bersama para murid, para bintang mengantarkanku pada titian kasih sayang, berproses dan berproses memintal kata merangkai makna untuk hingga pada bait-bait syair kehidupan, hingga sampai pada jendela dunia.

Hitungan purnama belum mencapai kata sepakat untuk terbitnya matahari. Kembali kumengharap pada purnama tahun ini, yang merupakan tahun perak jejak langkahku. Kuayunkan hari demi hari menembus waktu. Bait-bait aksara bintangku telah terangkum dalam lembaran-lembaran hati. Belum kutemukan judul yang pas saat ini meski sudah banyak nama menjadi prototipe mewarnai ornamen dalam nalar.

Menembus waktu adalah resolusi terindah. Terdapat senyum di setiap ucapan bagi para pembacanya, terdapat inspirasi semangat belajar dan berkarya membuat karya tulisan. Dan hal terpenting adalah kisah inspiratif dari setiap bintang. Para bintang ini mengurai kisah inspiratifnya sebagai Pelajar Pancasila. Kisah yang membangun dan menguatkan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Menembus waktu adalah jendela dunia, resolusi ini menggerakkan diri berupaya memberi warna literasi sekolahku, SMA Negeri 1 Takalar, insyaAllah.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana sang bintang menuliskan dan membiaskan cahayanya? Dan bagaimana sang guru memfasilitasi mewujudkan kisah-kisah dari sang bintang? Jejak langkah kemudian berlanjut yakni sang guru mencari dan mengumpulkan bintang-bintang yang lain, hingga sinarnya menjadi lebih terang dan kuat. Suatu kesyukuran adik-adik dari sang bintang pun memiliki minat dan bakat yang sama dalam menulis. Meski ada nuansa yang berdiferensiasi namun frekuensinya pada dunia literasi memiliki kesamaan. Dan poin terpentingnya adalah adanya kekuatan kemauan, kebulatan jiwa dan ketajaman pikiran.

Hal ini pula yang menjadi kekuatan sang guru memfasilitasi terwujudnya harapan dan impian menjadikan para murid atau sang bintang untuk dapat berkarya melalui kisah-kisah inspirasitif yang kelak dapat dibaca dan menjadi teladan bagi adik-adik kelas dalam berkarya untuk turut mendukung Gerakan Literasi Nasional. Dengan berkarya membuat buku, mari berkontribusi, berkolaborasi, menembus waktu untuk berbagi karya dengan Dunia.