Endang Ayu Patrianingsih,SSi.MPd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tempe dalam Biosains

Tempe dalam Biosains

Bismillahirrahmanirrahim.

#MariMenulis di gurusiana.id 

#TantanganMenulisGurusiana Hari ke-36  

#MediaGuruIndonesia

 

 

Tempe dalam Biosains 

Penulis: Endang Ayu Patrianingsih, S.Si., M.Pd.

(Guru SMAN 1 Takalar, Sulawesi Selatan)

 

Tempe adalah makanan yang telah dikenal akrab oleh seluruh penduduk Indonesia. Keberadaannya di meja makan bahkan tidak pernah ketinggalan. Kandungan proteinnya yang tinggi membuat makanan ini sangat digemari oleh masyarakat,  bahkan menjadi makan favorit.

 

Sebuah penelitian mengenai literasi sains tentang tempe diperoleh informasi bahwa peserta didik tidak mengetahui dan tidak dapat menjelaskan tentang proses pembuatan tempe secara ilmiah. Peserta didik juga menganggap bahwa dalam proses pembuatan tempe tidak menggunakan konsep-konsep sains (IPA). Hanya berpendapat bahwa proses pembuatan tempe berdasarkan ilmu yang diperoleh dari nenek moyang secara turun-temurun.  

 

Tempe merupakan salah satu produk bioteknologi tradisional atau konvensional, yang diperoleh melalui proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme jamur. Oleh karena itu  keberadaan tempe dalam proses pembelajaran dapat ditemukan pada materi jamur (fungi) dan materi bioteknologi. Sehingga sangat penting bagi peserta didik untuk mengenal lebih dekat tentang literasi tempe. 

 

Ada apa dalam ragi tempe?

 

Ragi tempe tidak lain adalah  bibit  yang dipergunakan untuk membuat tempe,  disebut juga sebagai starter tempe. Ragi tempe mengandung jamur Rhizopus sp. yang dikenal pula sebagai jamur tempe. Secara tradisional, jamur untuk starter pembuatan tempe biasanya diambil dari daun pisang bekas pembungkus tempe pada waktu pembuatan. Untuk produksi yang lebih besar dibuat starter tempe dengan cara memperbanyak jamur tempe (Rhizopus sp.) pada media tertentu. Kemudian, spora yang dihasilkannya diawetkan dalam keadaam kering bersama medium tempat tumbuh jamur tempe tersebut. Dengan teknik seperti ini kualitas tempe yang diproduksi akan terjamin dan dosis penggunaan starter dapat diatur. 

 

 

 

#GuruMenulisGuruPenulis

#SatuHariSatuTulisan

#SalamLiterasi

#GuruAyu

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeeen bgt bu Sukses selalu

06 Jul
Balas

Terimakasih support bpk/ibu, barokallah

07 Jul
Balas

Tempe memang favorit! Lezat bergizi. Gurih pasti! Salam literasi, sukses selalu

06 Jul
Balas

Tempe memang favorit! Lezat bergizi. Gurih pasti! Salam literasi, sukses selalu

06 Jul
Balas

Tempe memang favorit! Lezat bergizi. Gurih pasti! Salam literasi, sukses selalu

06 Jul
Balas



search

New Post