HATI YANG LUKA ( TTG 365-H-314)
@Episode 10
Hari sudah sore, tapi terminal masih tetap ramai, lalu lalang kendaraan dan orang-orang yang ingin bepergian. Pedagang asongan, pengamen, pengemis berebut mencari perhatian, bahkan pencopet yang berpura-pura menjadi calo atau penumpang, yang ikut berdesakan bersama pembeli tiket bus. Bahkan kalau malam wajah terminal menjadi berubah, beberapa wanita dengan dandanan menor, pura-pura mendekati penumpang dari jauh, menawarkan penginapan plus-plus.
Copet …copet …mendadak terdengar suar seorang wanita yang kehilangan telpon genggamnya. Sigap Bimo yang baru keluar dari kamar tempat Risna istirahat, berlari ke arah suara. Wanita itu menunjuk seseorang yang berlari menyelinap ke tempat orang banyak. Bimo mengejar orang tersebut, dia ancang-ancang dan kaki menendang ke depan layaknya pendekar kungfu. Si pencopet tersungkur ambruk dia menyerahkan dompet ke Bimo dan minta ampun.
“Anto …!,” kata Bimo sambil menarik kerah pemuda tersebut dengan geram. Tangan kiri mencengkeram kerah dan tangan kanan menampar pipi pemuda tersebut.
“Kau bilang mau insyaf ha …,” kata Bimo sambil melotot, pemuda tersebut mengkeret takut.
“Lapar bang, ga punya duit,” sambung pemuda itu sambil menunduk.
“Kerja cari duit, bukan nyopet,” kata Bimo lagi. Bimo memang terkenal di kalangan preman di terminal situ. Badannya kecil tapi kekar, larinya lincah dan ilmu bela dirinya bisa diandalkan, dia murid perguruan pencak silat Lang lang Buana, dan Anto ini adik seperguruannya yang baru masuk, tentu banyak godaannya.
Sebuah perguruan pencak silat yang gurunya juga mantan preman. Romo guru begitu murid murid perguruan memanggilnya, dulu mbalelo dari perguruannya, dan malang melintang menjadi berandal. Hingga suatu saat, gurunya mencarinya, tekad sang guru, kalau Arsad tidak bisa kembali ke jalan yang benar, lebih baik dihabisi. Sang guru sudah mengintai sepak terjangnya, ketika dia menyatroni rumah orang terkaya di sebuah kampung dengan cara halus, dan akan menghilang, mendadak gurunya muncul. Perkelahian terjadi begitu dahsyat. Segala macam ilmu di keluarkan, segala jurus dicoba, namun bagaimanapun guru lebih banyak pengalaman tentu ada suatu rahasia yang masih disimpan dan tidak diberikan kepada muridnya. Akhirnya Arsad tobat dan mendirikan sebuah perguruan pencak silat yang murid-muridnya terdiri dari anak-anak jalanan`
Telfon genggam hasil copetan dibawa Bimo sambil menarik ke depan wanita yang kecopetan tadi.
“Kembalikan dan minta ma’af,” kata Bimo terlihat tegas. Anto berdiri mengembalikan telfon wanita tadi.
“Ini mbak saya kembalikan hp mbak, masih utuh, ma’afkan saya mbak, doakan saya dapt pekerjaan sehingga tidak mencopet lagi,” kata Anto, sambil menunduk. Anak seperti Anto ini masih labil.
#Bersambung
#Menara Peninsula (edisi diklat AKMI) 9 Nov 2022
#EDH#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar