Endang Dwi Haryanti

Perjalanan hidup yang menempaku, mengantarkan ke blog gurusiana ini Walau terlambat memulai semoga tetap berarti. Menulis adalah wisata hati, tempat bebas unt...

Selengkapnya
Navigasi Web
HATI YANG LUKA (TTG 365-H-360)

HATI YANG LUKA (TTG 365-H-360)

@Episode 28

Siang begitu terik, matahari menyengat meski udara dipegunungan tetap dingin. Pak Harso mengendarai sendiri mobilnya bersama Harsiwi, mereka habis meninjau pabrik dan rapat dengan bagian produksi. Mereka berencana mengembangkan produk baru yaitu teh benalu yang di kampung sekitar sangat dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit. Dari mulaii kanker, hipertensi, hingga dapat mencegah tumor.

Benalu adalah jenis tumbuhan parasite yang biasa menumpang pada tumbuhan lain, biasanya pada pohon sirsak dan pohon manga, juga pohon teh. Nah tentang benalu teh (Scurrula oortiana) sudah turun temurun dimanfaatkan untuk kesehatan. Jadi masyarakat sekitar memproduksinya secara home industry. Benalu yang menjadi musuh manusia karena selalu merusak tanaman yang ditumpanginya. Tapi tidak dengan benalu teh, penduduk mencarinya untuk obat, dan banyak orang dari luar yang mencari teh benalu ke kampung tersebut.

“Kamu segera membuka peluang kerja untuk sarjana pertanian yang bisa mengembang biakkan benalu teh ini ya Wi,”kata pak Harso pada Siwi.

“Baik om, tapi om yakin prospeknya bagus?,” tanya Siwi agak ragu.

“InsyaAllah yakin, kita kerjakan saja,” sahut pak Harso mantap, dan Siwi ikut mengangguk, selama ini dia memang masih dibawah kendali pak Harso karena memang masih belajar. Pak Harso di sini sebagai Presiden Direktur. Pak Harso tidak mempunyai keturunan, dia divonis mandul oleh dokter karena sebuah kecelakaan, dan istrinya sudah meninggal. Sedangkan Siwi juga ibunya yang bernama Dewi yang juga adalah adiknya Harso juga sudah meninggal, sedangkan ayahnya menikah lagi dan tinggal di kota lain. Jadi Harso sudah menganggap Siwi sebagai anaknya sendiri, mereka saling bergantung.

“Wi, kamu ga menikah saja sih, emang belum ada orang yang cocok mendampingimu,?” tanya Harso pada ponakannya.

“Ah, nanti kalau sudah waktunya pasti menikah om, jodoh itu Allah yang tentukan, tidak perlu dikejar,” Siwi membantah seperti biasanya.

“Ya, tapi kan perlu berusaha, om jodohkan saja ya, mau ?,” tanya Harso.

“Ga ah om, kayak zaman Siti Nurbaya saja,” Siwi bersungut.

“Oya, om pakai nyetir sendiri, ada pa sih, para driver kan pada bingung,” tanya Siwi.

“Itulah Wi, kalau sama sopir terus, kita bicara jadi semua rahasia terdengar sopir, sesekali kan kita perlu punya privasi,” jawab Harso. Mobil mereka sudah memasuki halaman rumah Harsiwi, mereka akan makan siang di rumah, sekalian Haros kepingin ketemu sama Risna, seperti apa sih anak gadis ini, kok semua orang pada simpati.

#Bersambung

#Depok, 26 Desember 2022

#EDH#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yang apik. Saya baru baca lagi ni. keren, Bun

29 Dec
Balas

Terimakasih bu, lama vacum nih

19 May



search

New Post