Endang Dwi Haryanti

Perjalanan hidup yang menempaku, mengantarkan ke blog gurusiana ini Walau terlambat memulai semoga tetap berarti. Menulis adalah wisata hati, tempat bebas unt...

Selengkapnya
Navigasi Web
HATI YANG LUKA (TTG 365-H-354)

HATI YANG LUKA (TTG 365-H-354)

@Episode 26

“Masuk Ris, anggap rumah sendiri, kamu akan tinggal di sini,” kata Siwi sambil menunjukkan kamar untuk Risna. Risna terperangah memasuki rumah Siwi yang besar dan megah dengan bangunan model Joglo. Dia teringat ketika masih bersama ayah dan ibunya, mereka bahagia dalam rumah yang besar dan kehidupan yang serba ada, sebelum kematian ibunya merenggut semua kebahagiaannya.

Dia termangu memandangi rumah Siwi, seperti dejavu, apa dia pernah memimpikan rumah ini, dia seperti pernah ke sini, tapi tak mungkin pikirnya, tapi kenapa aku seperti pernah ke rumah ini, begitu hati Siwi berkecamuk.

“Hai ngelamun mbak, heran ya lihat rumah gede,” kata Bimo sambil meletakkan koper Risna di dalam kamar yang ditunjukkan Siwi.

“Iya Bim, kok mbak Siwi baik banget ya, semoga tulus orangnya,” sahut Risna setengah ragu.

“Tenang aja,mbak Siwi orang baik, semoga kamu senang di sini ya mbak, baik-baik ya,” pesan Bimo pada Risna.

“Iya Bim, aku berhutang padamu, kalau ga ketemu kamu, entah apa jadinya aku,” jawab Risna sambil menunduk.

“Iya, udah jangan dipikirin soal itu, masih banyak persoalan mbak Risna yang harus diselesaikan,” kata Bimo begitu dewasa, Risna mengangguk lesu.

“Mbok Nem, sini ,” panggil Siwi pada asisten rumah tangganya. Mbok Nem datang tergopoh-gopoh.

“Ya den ayu,” jawab mbok Nem.

“Ini mbok, kukenalkan, adikku dari Jakarta, akan tinggal bersamaku di sini,” kata Siwi pada mbok Nem. Risna dan Bimo terperanjat mengenalkan Risna sebagai adiknya, mereka saling berpandangan, dan Siwi tersenyum pada mereka.

“Alhamdulillah den ayu jadipunya teman, kalau perlu apa-apa bilang saja pada saya ya den,” kata mbok Nem.

“Ya sudah, mbok terusin masaknya,” kata Siwi lagi.

“Mbak, aku pamit ya, titip mbak Risna ya,” kata Bimo pamitan.

“Eh, jangan sekarang, makan dulu di sini, itu si mbok sudah masak banyak,” kata siwi menahan Bimo. Akhirnya Bimo pulang agak malam, mereka makan bersama di rumah Siwi.

#Bersambung

#Depok, 20 Desember 2022

#EDH

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

20 Dec
Balas

Terimakasih bu

22 Dec

Soga Siwi bisa bantu selesaikan masalah Risna. Lanjut, Bu Endang... Salam sukses selalu.

21 Dec
Balas

Terimakasih bu Cicik, salam sukses kembali

22 Dec

mantap keren cadas... cerpen keren menewen... salam literasi sehat sukses selalu bunda EDH bersama keluarga tercinta

21 Dec
Balas

Terimakasih pak Sugiharto, salam sukses kembali

22 Dec



search

New Post