Endang Dwi Haryanti

Perjalanan hidup yang menempaku, mengantarkan ke blog gurusiana ini Walau terlambat memulai semoga tetap berarti. Menulis adalah wisata hati, tempat bebas unt...

Selengkapnya
Navigasi Web

LEMBAH GUNUNG MADU

Sore ini cuaca cerah, matahari masih terang bersinar, semilir angin mengiringi perjalananku pulang dari Klego, Hari sudah pukul 15.00, sejak aku pamitan tadi, aku menguap berkali-kali, rasa lelah dan letih membuatku semakin mengantuk. Aku mengambil jalan pintas supaya tidak kemalaman. Jalan antara Klego ke Simo sedikit kecil dan berliku, namun pemandangannya sangat indah. Kiri kanan perbukitan, pepohonan hijau dari jauh sangat indah dan menyejukkan mata. Kukucek mataku biar kantukku hilang, kujalankan sepeda motorku perlahan sambil menikmati angin sore.

Pelan saja kujalankan sepeda motorku, kalau ada pemandangan indah aku berhenti ambil foto atau video. Sekitar setengah jam sampailah aku di daerah wisata lembah gunung madu, rasa kantukku tak tertahankan. Kutepikan motorku, aku duduk sambil menikmati pemandangan.

Dari depan kulihat pengendara motor dengan penampilan agak aneh, celana komprang dan baju warna hitam, rambutnya sebahu layaknya pendekar zaman dahulu, tapi dia mengendarai sepeda motor dan wajahnya tertutup helm. Anehnya dia melambai-lambaikankan tangan ke atas perbukitan di seberang jalan, reflek aku melihat kearah dia melambaikan tangan. Aku segera mengambil ponselku dan siap merekam, Orang itu mendekatiku seraya mengagguk hormat.

“Mas, tolong jangan direkam ya, dan masnya jangan lewat dulu ada banyak rombongan mau lewat,” kata orang itu. Aku menurut setengah bingung, tak kulihat satu orangpun yang lewat, namun dia sibuk seperti mengatur barisan. Tiba-tiba angin semilir seperti menidurkanku, kurasakan sekitar tenang dan sepi, kendaraan lalu lalang mendadak hilang. Aku sempat mengerjapkan mata berkali kali, supaya tetap sadar.

Beberapa saat kemudian orang tadi mendekatiku sambil menepuk pundakku pelan,

“Silakan mas boleh lanjut perjalanan, hati-hati” katanya sambil menaiki motornya menjauhiku. Sedikit tersentak aku menghidupkan sepeda motorku dan mengikutinya dari belakang.

Tepat di depan goa Jepang, di sekitar wisata lembah gunung madu, orang tadi berbelok ke kanan jalanan menurun, reflek aku menoleh tempat dia berbelok, sekilas kulihat tempat belok orang tadi, kok hanya semak belukar, apa jalannya kecil, pikirku. Karena penasaran, aku putar balik ke tempat tadi, turun dari motor dan kusibak semak-semak, sama sekali tidak ada jalan, kujulurkan leherku untuk melihat ke bawah, bahkan jurang curam di bawah sana.

“Mas, jangan …!,” seseorang menepuk pundak dan menarik tanganku dengan keras, aku tersadar tapi sedikit linglung, mendadak keadaan begitu ramai. Warung-warung juga nampak ramai, kendaraan lalu-lalang seperti biasa. Aku dibawa ke sebuah warung, diberi minum, dan diusap wajahku pakai air doa oleh seorang kakek.

Orang-orang mengerubungiku, katanya aku mau bunuh diri, aku diam saja, padahal aku hanya ingin meyakinkan jalanan yang dilewati orang tadi. Aku ceritakan apa yang terjadi tadi, tapi mereka bilang, “Sejak tadi kami tidak melihat orang berbaju hitam, hanya masnya, yang mondar mandir lewat depan warung, kami pikir ada barang yang hilang,” kata mereka.

“Syukurlah mas, Allah masih melindungi sampeyan, kalau sampai tadi sampeyan ikuti orang tadi, sampean sudah jadi penghuni Istana Lembah Madu, tinggal nama yang pulang, ini malam 1 Suro mas,” kata orang yang menarikku tadi.

Ya Allah, aku baru ingat ini malam 1 Suro, dan kata orang di sana, memang benar setiap malam 1 Suro ada pertemuan para jin di Istana Lembah Gunung Madu.

Dan aku meneruskan perjalanan dikawal sama penduduk situ sampai daerah Simo, mereka takut aku akan diganggu lagi.

#ditulis dari kisah nyata seseorang

Depok, 18052023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post