Endang Handayaningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Setangkai Kasih Putih (45)
Setangkai Kasih Putih (45)

Setangkai Kasih Putih (45)

Tantangan hari ke 14

Menuju 30 ( 13 )

// Cerpen

Setangkai Kasih Putih ( 45 )

Oleh :

Endang Handayaningsih

Sore itu Dewa mengajak istrinya, bersama ketiga anaknya menuju alon-alon. Menikmati indahnya malam Minggu, di alon-alon yang selalu ramai pengunjung. Malam itu suasananya sangat cerah, tak sedikitpun nampak mendung. Di langit biru, bintang berkelap-kelip bagai permata bertaburan.

Di bawah cahaya bulan purnama, Dewa dan Ratih menunggui buah hatinya. Yang sedang berkejaran, di rerumputan dengan anak-anak seusianya. Memang kebanyakan pengunjung yang datang,mereka yang memiliki anak-anak. Seusia Cinta, Bagus dan Ayu.

Keluarga muda yang setiap hari, menghabiskan waktunya untuk bekerja. Di akhir pekan berusaha untuk memberikan, kebahagiaan kepada buah hatinya. Keceriaan Cinta, Bagus dan Ayu membuat Ratih dan Dewa ikut ceria. Tanpa disadari, mereka berdiri bersama mengikuti buah hatinya. Dengan gembira bergandengan tangan, dan bernyanyi riang.

Menjelang pukul sembilan, "Mas, pulang yuk. Anak-anak kan harus istirahat, besok bangun pagi kan ke gereja!" Ratih mengajak Dewa pulang. " Sebentar lagi, kasihan mereka lagi asyik !" Ucap Dewa, dengan lembut dipeluknya Ratih diajaknya duduk. Ratih mengikuti ajakan suaminya, duduk kembali.

Keduanya mengawasi buah hati mereka, Dewa tidak melepaskan pelukannya. Mereka merasakan kedamaian, kebahagiaan seolah kembali ke masa lalu. Di tempat itu, mereka sering menghabiskan malam Minggu berdua. Sepulang pertemuan muda mudi di gereja, sebelum Dewa mengantar Ratih pulang.

Dewa melihat jam tangan, jarum menunjuk angka sepuluh. " Hah, pukul sepuluh !" Mereka berdiri, memanggil ketiga buah hatinya. Mengajaknya pulang, tapi Bagus menolak masih ingin bermain. Ratih mendekatinya, "Sayang kita pulang yuk, sudah malam. Besok kita ke gereja !" Akhirnya Bagus mau diajak pulang.

Ketika suaminya dan ketiga buah hatinya sudah tidur,Ratih bangun menuju ruang doa. Setiap malam pukul 12, dia selalu berdoa. Ingin menumpahkan segala suka dan dukanya kepada Tuhan. Hatinya merasa tenteram, setiap berdoa.

Malam itu usai berdoa, dia tatap wajah Dewa yang sedang pulas. Kelihatan begitu sabar dan tidak nampak sekali, sisa kemarahan. Wajah tampan penuh perhatian, sehingga mampu menggantikan posisi Adytia di hatinya. Mampu meluluhkan hatinya, membawa sampai ke pelaminan. Sekarang telah lahir, tiga anak yang sangat lucu tampan dan cantik. Mereka adalah Cinta, Bagus dan Ayu.

Sejak kelahiran Bagus putranya yang ke dua, Dewa berubah. Dia sering marah-marah, emosinya tidak stabil. Kadang sabar penuh cinta sangat menyayanginya, di waktu yang lain sangat berbeda. Seringkali diam tak perduli pada Ratih, istrinya.

Dewa yang dulu selalu mengajak Ratih,bila sekolahnya perpisahan atau berwisata. Kini tidak pernah lagi mengajaknya, kadang Ratih ingin ikut seperti dulu. Tapi Dewa marah,dan Ratih melepaskannya dengan menahan tangis. Setelah suaminya pergi, dia menangis di kamar. Dia mencium ketiga buah hatinya bergantian. Akhirnya dia tertidur dengan memeluk ketiga buah hatinya. Karena kelelahan hati dan jiwanya.

( Bersambung )

Semeru Indah, 23 Desember '20

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

23 Dec
Balas

Matur suwun Dimas Saroni, apresiasinya.Salam literasi sukses selalu.

23 Dec

Mantap cerpennya Bunda. Sukses terus ya.

24 Dec
Balas

Damai yang terasa, keren Mbayu

24 Dec
Balas



search

New Post