Surat Untuk Mama

"Mama boleh kecewa, tapi jangan hilang kendali ya ma...."

Andai mama mau mendengar dan memberi kesempatan padaku untuk mengatakan 1001 alasan, mengapa angka angka yang tertulis di raportku tak sesuai dengan ekspektasi mama pada prestasiku,

Andaikan mama tak terlalu menuntut kesempurnaan dari diriku secara berlebihan, andaikan mama tau yang aku butuhkan bukan hanya kritikan, namun juga empaty, apresiasi, suport, serta waktu dan perhatian mama barang sejenak untuk sekedar mendengarkan keluh kesahku, mungkin diantara kita masih bisa duduk bersama, dan mama pasti bisa membantuku mencari dan menemukan solusi.

Aku anak gadismu yang sangat menyayangi jerih payahmu untuk berjuang menjadikan aku sosok yang seperti mama mau, dan aku telah berusaha keras untuk mewujudkan itu mama.. Waktuku yang telah mama program untuk mengikuti ini dan itu dari les les privat sampai semua cabang ekstra kurikuler semua telah aku ikuti, agar mama bangga dengan aku.

Mama, maaf aku yang belum bisa memenuhi ambisi mama menjadi putri kebanggaan mama, namun percayalah mama suatu saat aku akan bertekad untuk mewujudkan mimpi mama akan diriku, aku akan buktikan bahwa nilai rapor, Nem, IPK dan apalah itu tak akan sepenuhnya mempengaruhi "kesuksesan"ku di masa mendatang.

Aku akan bertekad menjadi sosok sukses bukan hanya dengan modal pintar, karena orang pintar sudah teramat banyak, tapi gadismu ini ingin meraih kesuksesan dengan kejujuran, disiplin, kerja keras, beradap, sopan dan santun juga berakhlaq mulia, apapun yang terjadi diantara kita engkau adalah mamaku, surgaku, orang yang paling berharga dalam hidupku, sekali lagi maafkan aku mama...

Engkau akan ku kenang selama hidupku mama...karena engkau telah menjadi bagian hidupku sekarang, ijinkan aku menutup suratku dengan mengucapkan terimakasih atas reaksi mama yang tak memberikan lebel padaku sebagai anak yg tidak cerdas, makasih untuk tidak menghakimi aku atas nilai nilaiku yang mengecewakan mama.

Salam sayang dari putrimu.