Jika pada permainan yang lalu anda diajak untuk menebak angka yang dirahasiakan, kali ini saya akan mengajak anda untuk menebak umur seseorang. Bisa teman anda, bisa ponakan anda bisa siswa anda di sekolah (SD, SMP, atau SMA), atau teman anda. Namun tebakan umur kali ini, tidak begitu pasti karena ada unsur perkiraan masuk. Jadi tidak sepenuhnya berdasarkan perhitungan matematis.

Mari perhatikan contoh permainan yang saya lakukan. Pada sebuah pertemuan seminar dengan guru-guru SD dan SMP, saya mengawali pertemuan dengan sedikit bermain trik sulap bilangan. Nampak pertemuan itu diikuti oleh guru-guru dengan usia beragam, tentunya di atas 20 tahun, ada yang di bawah 30, di bawah 40, bahkan ada yang sudah di atas 50 tahunan seperti saya.

Saya katakan kepada mereka, bahwa saya akan mencoba menebak usia salah seorang peserta. Untuk itu saya minta salah seorang peserta menjadi relawan. Akhirnya seorang guru sedkolah dasar siap jadi relawan. Dari posturnya nampak kira-kira usia dia diatas 30 tapi masih di bawah 40 tahunan. Saya minta dia menyiapkan kalkulator di telepon genggamnya, atau siapkan kertas dan pulpen untuk melakukan perhitungan.

Mulailah permainan dengan meminta relawan menyiapkan bilangan khusus pilihannya secara rahasia. “Bapak, silahkan bapak tetapkan sebuah bilangan rahasia, berapa saja, boleh satuan, puluhan, ratusan, ribuan. Tapi ambil yang kira-kira bapak dapat melakukan perhitungan lebih ringan. Ok?”

Ketika relawan itu menyatakan sudah siap, maka saya meminta dia mengalikan bilangannya dengan 9. “Silahkan bapak kalikan bilangan milik bapak dengan 9. Jika sudah, silahlkan hasilnya bapa tambahkan dengan umur bapak. Saya mohon sejujurnya ya pak!”

Ketika relawan itu menyatakan sudah selesai, lalu saya tanya berapa hasil akhir perhitungannya itu? Relawan menjawab 257.

Saya komat kamit dan menerawang ke langit-langit. Kemudian saya meminta relawan maju, salaman sambil saya katakan “benarkah usia bapa 32 tahun?” Dia mengangguk dan hadirinpun bersorak.

Wow, ada bur Guru muda meminta usianya ditebak. Saya minta dia melakukan perhitungan seperti tadi. Tentukan sebuah bilangan rahasia, kalikan 9, hasilnya tambahkan usia ibu. Saya perkirakan usianya masih di bawah 30 tahunan. Rupanya guru baru, entah sudah PNS atw masih honorer. Ketika saya tanya berapa hasil perhitungannya, dia jawab 476

Seperti yang tadi, saya minta ibu guru itu maju ke depan. Kali ini perserta sedikit riuh. Wajar karena ibu guru itu masih muda nampak energik dan cantik. Sambil salaman dengannya (ada beberapa pserta yang teriak “huuuuu....”) saya tanya apakah dia masih di bawah 30 ? dia mengangguk. Maka saya katakan bahwa usia ia 26 tahun! Bu guru tersenyum sambil mengangguk. Hadirin bersorak tanda gembira.

Ketika beberapa peserta minta rahasia itu, saya katakan sekarang bukan seminar tentang sulap matematika. Lain kali kita bongkar semuanya. (diadaptasi dari Wahyudin, Matematika dan Peradaban manusia, 2002 : 74)