Endang. M. E (eme effendi)

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PERGANTIAN TAHUN: APA YANG DIRAYAKAN?

PERGANTIAN TAHUN: APA YANG DIRAYAKAN?

Ada hari raya ada hari peringatan ada berbagai hri yang dijadikan momen penting dalam kehidupan manusia. Momen-monen itu ada yang bersifat pribadi ada pula yang bersifat kolektif. Itulah peradaban manusia sebagai mahluk budaya yang memiliki modal kemampuan berpikir dan berbahasa. Waktu-waktu tertentu yang dijadikan momen penting oleh seseorang atau komunitas, biasanya dijadikan hari berbahagia, hari bersuka cita. Hari yang dijadikan momen penting itu biasanya disi dengan berbagai kegiatan yang menggembirakan. Ya, sesungguhnya manusia itu selalui ingin berada pada momen-monen yang membahagiakan.

Di Indonesia banyak hari hari yang diperingati sebagai hari bersejarah. Ada hari pendidikan nasional, ada hari sumpah pemuda, ada hari pahlawan, hari koperasi, hari ibu, hari.... Wah pokoknya banyak, sampai sampai saya tidak hapal semua kecuali melihat daftar angka merah di kalender. Hari hari yang dijadikan hari peringatan itu merupakan momen pengingat bahwa pada suatu saat, tanggal sekian tahun sekian ada peristiwa penting dalam sejarah bangsa. Misalnya setiap tanggal 17 Agustus diperingati sebagai hari kemerdekaan Republik Indonesia. Anak TK saja tahu mengapa tiap tanggal 17 Agustus dirayakan bangsa Indoensia. Ya karena tanggal 17 Agustus 1945 ada peristiwa maha penting yang menentukan nasib bangsa dan negara Indonesia. Pada tanggal 17 agustus 1945 kemerdekaan Negara dan bangsa Indonesia diproklamirkan.

Sesungguhnya yang suka dijadikan momen peringatan, perayaan dan sejenisnya bukanlah harinya melainkan tanggalnya. Tanggal itulah yang dijadikan dasar peringatan/perayaan setiap tahun. Misalnya “hari kemerdekaan RI” itu kan yang jadi dasar adalah tanggal 17 Agustusnya (karena kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggak 17 Agustus) bukan hari jum’atnya. Jadi kalau ingin konsisten ya seharusnya disebut “tanggal peringatan”, tanggal kemerdekaan RI, tanggal sumpah pemuda, tanggal pahlawan, bukan hari sumpah pemuda atau hari pahlawan. Tidak enak nyebutnya? Lah mungkin karena kebiasaan saja.

Pendek kata, kebudayaan dan peradaban manusia mengenal adanya “hari” (tepatnya tanggal) tertentu yang diistimewakan. Pengistimewaan tanggal itu ditandai dengan peringatan/perayaan melalui berbagai cara. Ada tanggal tanggal istimewa berkaitan dengan individu secara pribadi seperti tanggal kelahiran, tanggal pernikahan dan sebagainya. Ada tanggal istimewa berkaitan dengan sejarah suatu bangsa/negara seperti proklamasi kemerdekaan, hari angkatan bersenjata, hari pendidikan dan sebagainya. Ada pula tanggal istimewa secara internasional seperti hasi kesehatan sedunia, hari hak azasi manusia dan sebagainya. Ada pula hari istimewa yang berkaitan dengan keyakinan suatu agama, lebih dikenal dengan istilah hari raya seperti iedul fitri, faskah, nyepi, natal dan sebagainya.

Tanggal tanggal bersejarah diperingati dan dirayakan oleh orang/kelompok/masyarakat tertentu karena pada tanggal tersebut pada masa lalu telah terjadi peristiwa penting yang sangat berharga bagi kehidupan orang/kelompok/masyarakat itu. Jika kita bertanya kepada bangsa Indonesia, mengapa tiap tanggal 17 Agustus peringati dan dirayakan? Jawabannya pasti; karena pada tanggal 17 Agustus (tepatnya tahun 1945) kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia diproklamirkan. Jika kita bertanya kepada seseorang mengapa tanggal 25 Januari dijadikan tanggal istimewa dan dirayakan?, mungkin ia menjawab karena tanggal 25 Januari itu itu ia dilahirkan. Mengapa umat Islam merayakan tanggal 1 syawal? Mengapa Umat Nasrani merayakan tanggal 25 Desember? Hari-hari penting berkitan dengan agama (lebih sering disebut hari raya) semua memiliki alasan yang jelas berkaitan dengan ibadah dan acara keagamaan lainnya. Misalnya umat Islam merayakan tanggal 1 syawal (ini bukan peringatan peristiwa sejarah masa lalu) karena pada hari itu merupakan hari pertama setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan.

Nah, tadi malam hingga hari ini (1 Januari) banyak orang di dunia merayakannya dengan berbagai aktivitas baik yang bersifat pribadi maupun kelompok. Konon katanya merayakan pergantian tahun. Tanggal 1 januari banyak dijadikan sebagai hari raya, bahkan ada ucapan “selamat tahun baru” seperti ucapan terhadap hari raya agama-agama. Jika tangal-tanggal istimewa karena peristiwa tertentu bagi orang/bangsa seperti telah dijelaskan di atas, oleh karena itu diperingati dan dirayakan, lantas mengapa pergantian tahun dirayakan?

Merayakan tahun baru! Peristiwa sejarah apakah yang telah terjadi pada tanggal satu januari saya pribadi?, tidak ada. Peristiwa penting apakah yang telah terjadi pada bangsa dan negara Indonesia? Tidak ada. Ritus ibadah apakah yang diperintahkan untuk dirayakan oleh agama saya? Tidak ada. Jadi adakah alasan dan latar belakang merayakan tanggal satu januari bagi saya? Tidak Ada!

Teman saya bilang bahwa malam dan tanggal 1 Januari itu dirayakan sebagai sambutan buat pergantian tahun? Bagi saya pergantian tahun itu hanyalah pergantian angka, hitungan, pergantian tanggal seperti juga terjadi tiap hari. Bukankah tanggal itu berganti tiap hari? Hanya angka tahunnya saja yang berubah.

Sesungguhnya waktu itu berjalan kontinum. Bilangan waktu itu bilangan kontinu bukan bilangan diskret. Bilangan kontinu tidak ada loncatan, tidak ada pergantian. Yang ada berjalan terus menerus titik demi titik detik. Tanggal 31 desember dengan tanggal 1 januari itu, seperti juga pada tanggal tanggal lain berlangsung kontinu tanpa jeda walau hanya sepersekian detik. Adakah pk. 00? Mengapa pukul 24.00 disebut pk.00? Bukankah pk.00 itu sama dengan pk.24.00? jika demikian pk. 24.00 tangaal 31 desember itu juga adalah pk.00 tanggal 1 januari, dimana pergantiannya? Adanya sebutan pergantian itu hanyalah artifisial, bukan senyatanya.

Di samping itu, mengapa pergantian itu dianggap terjadi pada pk.24.00 adakah peristiwa alam yang nampak terjadi perubahan jelas pada pk. 24.00? Malah yang lebih nampak perubahan kenampakan alam justru terjadi pada saat perubahan siang memasuki malam yang ditandai dengan (inipun berangsur tidak terjadi loncatan) hilangnya cahaya mata hari berganti dengan kegelapan di sekitar kita berada. Pergantian yang nampak itu adalah pergantian siang memasuki malam, itu terjadi pada saat matahari terbenam (bagi umat islam lebih mudah menyebutnya waktu magrib).

Dengan demikian bagi saya, dan mungkin bagi orang-orang yang memiliki keberadaan seperti saya, tidak ada alasan untuk merayakan tanggal 1 januari. Mungkin bagi orang-orang/kelompok/bangsa tertentu ada alasan untuk itu seperti juga adanya alasan untuk memperingati/merayakan tanggal tertentu.

Ciamis, 13 Rabi’ul akhir 1439H/1 Januari 2018M

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post