Endang. M. E (eme effendi)

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TERNYATA DIA HANYA MATI SURI, SIUMAN DI MEDIA GURU

TERNYATA DIA HANYA MATI SURI, SIUMAN DI MEDIA GURU

Semula, aku sudah mengira dia mati, terkujur kaku, tidak ada tanda-tanda dia masih hidup. Benarkah dia sudah mati meninggalkan kehidupanku yang semakin senja ini? Ahhh aku tak percaya. Dalam hati kecil aku masih ingin menyaksikan ia hidup menari-nari dalam irama kehidupanku sendiri. Semoga ini hanya ilusi.

Konon kata orang-orang pinter, hasrat yang kuat, apa lagi dibarengi dengan potensi yang cukup, tidak akan pernah lenyap sebelum terwujud dalam kenyataan. Mimpi adalah kekuatan, demikian sering kubaca dalam buku-buku motivasi yang semakin banyak membanjiri jagat pustaka di tanah air. Setengah percaya setengah tidak. Hasrat yang kuat cenderung akan senantiasa hidup walau kadang tenggelam, namun akan senantiasa timbul saat pemantik muncul. Hasrat yang kuat takan pernah mati.

Sejak remaja, saat aku menemukan dia, aku mulai suka. Hasratku kepadanya lambat laun makin terasa. Aku coba mendekatinya, kusapa, kadang aku menyentuhnya dengan sentuhan sentuhan kecil. Jika lama tak kusentuh, rindupun menggelora mendorong tanganku mencoba menggapainya. Namun anehnya, aku cepat bosan hingga tak jarang membiarkan dia tergeletak terabaikan. Aku tak mampu menyelesaikannya dengan baik.

Sesekali hasratku demikian memuncak. Saat begitu akupun menggumulinya tiada henti hingga lahir buah dari cinta. Pernah beberapa kali aku mau dan mampu menuntaskan pergumulanku dengannya. Melahirkan buah cinta hingga kuserahkan pada dunianya. Walau ternyta aku tak mampu memeliharanya dan mengantarnya hingga tumbuh sempurna. Calon-calon buah hasrat itu bertebaran tak terurus, te terpupuk hingga akhirnya layu tergeletak. Kadang aku menggumulinya dalam renungan yang menhunjam ke kedalaman makna yang radix. Kadang dalam bentuk khayalan liar. Kadang dalam bentuk dzikir tak bertepi dan belakangan sering kugumuli dalam kalimat-kalimat kaku para profesor.

Belakangan, dia sepertinya tak tertarik lagi menjumpaiku. Katanya karena akupun seperti mulai melupakannya. Ahh...aku tak tahu. Makin lama makin jauh, nyaris tak tersentuh. Sesekali masih nampak spertinya mau mendekat, kusentuh, namun tak tersentuh. Ku jamah namun kembali mantah. Hingga akhirnya, seolah dia mati. Tiada nafas tampak, tiada denyut nadi terasa.Akupun spertinya lupa.

Suatu saat, tiba-tiba mataku menangkap sesuatu di media sosial. Aku coba menyapanya, ku coba masuk ke dalamnya. Ternyata sebuah rumah baru. Wow, di sana ada banyak teman lama dari seantero persada. Teman-teman yang dulu sering bercanda, beradu argumen hingga tak jarang nyaris bertengkar, di rumah kami yang lama. Sejenak aku terhibur dengan celotehan saling sapa, saling komentar saling like. Ya, Rumah itu bernama Media Guru Indonesia. Media Guru Indonesia, sebuah rumah di dunia maya tempat berkumpulnya para suhu dari berbagai padepokan. Para suhu yang memiliki hasrat menggelegak. Para suhu yang giat berkarya.

Saat Juru kunci rumah itu mengajakku bertemu di sebuah perhelatan workshop di Bandung, aku terbelalak. Seolah mataku kembali melihat dia yang telah kuanggap mati. Cepat aku klik tautan yang diberkan. Ku isi formulir tanpa beban. Aku harus mengikutinya. Kenapa? Ya karena seolah-olah ingatanku kembali terbang menjumpai dia yang telah kuanggap mati, dia yang sering ku belai, kusayangi dan kucintai. Dia yang dulu sering kugumuli.

Betul! Di sana aku lihat dia. Dia!

Ku temukan kembali hasrat ku yang dulu pernah menggelora. Hasrat untuk menulis. Ya menuliskan apapun yang ku pikirkan. Kini, dengan sentuhan tabib yang hebat. Tabib dari Media Guru bernama Mohammad Ihsan dan Eko Prasetyo itu mampu menghidupkan kembali. Dia yang hampir kaku, dia yang hampir membusuk ternyata hanya mati suri. Di tangan para tabib itu, Tuhan mengembalikan hasratku pada dunia tulis menulis. Aku kembali bergairah memadu asmara dengan aktivitas tulis menulis itu.

Hasratku pada dunia tulis menulis ternyata hanya mati suri, kini telah siuman kembali di Media Guru.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wuih... keren. Sukses kang. barakallah

18 Mar
Balas

amiin. terimakasih semuanya. Alloh sebaik-baik balasan

18 Mar

Rumhaj Baruuu, I love you

18 Mar
Balas

Rumah Baruuu, I love you

18 Mar
Balas

lebih meriah

18 Mar

Sip, Pa! Ilusi hebat yang selalu semangat!

18 Mar
Balas

Woww..keren bangets...

18 Mar
Balas

ternyata bukan Herman

18 Mar

welcome back

18 Mar
Balas



search

New Post