Selalu saja begini. Setahun dalam keraguan yang tak jelas. Menghentikan tarian jemari disaat hati berbicara sendiri. Entah sudah berapa puluh kali rangkaian kalimat itu hapus dan hapus lagi . Hingga sampai pada titik kesadaran diri, bahwa untuk bisa membuat sebuah goresan bermakna harus berani menyisihkan ego tak penting.

Jendral,...

memang harus ada yang ku korbankan untuk sesaat, demi langkah panjang diri.

Hhhmm,...

Walaupun bukan ungkapan rasa yang terkini tulisan itu coba kubaca lagi. Dengan sedikit pergantian kata di sana sini akhirnya Kupikir cukup pantas untuk mengirimkannya juga.

Astaghfirullah..,..

Masih ada pertentangan yang hampir saja berujung keputusasaan. Berulang kali email yang ku masukkan tidak bisa segera terdeteksi. Yaaah.... mungkin karena faktor usia sehingga passwordnya terlupakan. Setelah mengganti password,.. alhamdulillah, bisa juga login . Isi data, isi fotopun sudah kulakukan. Kucari-cari catatan usang yang ada, berikut bukti otentik pendukungnya. Semua masih tersimpan rapi di akun medsos dan juga blogku. Senyum malu terbayang di bibirku . 5 tahun sudah ku tak menjamah blogku. Kesibukan yang seperti apa sehingga Ku bisa mengabaikan nya .

Astaghfirullah...

Ada beberapa teman yang mengirimkan komentar untuk bisa sharing tentang tulisan -tulisanku tetapi tanpa kusadari malah tak ku hiraukan . Maafkan aku teman, alhamdulillah barusan sudah kubalas sebatas yang aku bisa dan mampu menjelaskan.

Alhamdulillah,...

Tulisan usang tak beraturan itu sudah ku salin dan Kukirimkan ke gurusiana .

Bodo amat orang berpendapat...

yang penting Perang hati sudah kumenangkan. Bismillah jemari ini mulai menari -nari lagi untuk ungkapkan kata hati.

Inilah kata hatiku yang menjadi tulisan kedua Ku di 9urasiana.