ENDANG MULYANI PUTRO

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
INI BUKAN PENGORBANAN

INI BUKAN PENGORBANAN

Allahu Akbar...

Lepas kaca mata sekejap. Menghentikan tarian jemari sejenak dari desakan kalimat dalam angan. Aku masih saja bengong melihat barisan huruf, kata dan kalimat yang begitu saja mengalir “lunyu”.

Hhhmmmm..... lunyu,...

Istilah aneh yang akhirnya menoreh tandas di dalam asaku.

Oalah pak Leeeek,... pak Lek.

Kok ya “wasis” bener dalam memberikan istilah untuk tulisan perdanaku yang yaaaaah,... ala kadarnya. Dan aku nyadar, tulisanku yang inipun bukan yang lebih baik dari tulisan yang kemarin, menurutku.

Kulayangkan kenangan beberapa hari kebelakang. Tepatnya sebulan yang lalu. Ulang kali kubaca postingan itu. Tetap saja ada rasa kesel di hati. Mengapa sih, selalu bersamaan begini???? Ga tahu mungkin ya kalau diri ini sudah memendam rasa sejak akhir 2016. Begitulah,.. seperti biasa akhirnya kulewati begitu saja postingan itu. Dan kulalui hari-hariku dengan agenda yang satu ke agenda yang lain. Bahkan kadang ada beberapa agenda yang hanya bisa kuikuti sepenggal saja.

Tapi ini Camp Yaa Robb,.....

Di tempat yang dingin sejuk.

Tapi mengapa harus bersamaan siiih...????

“Harus ada yang dikorbankan ????”

Yaa Allah....

Dikorbankan...

Kok ya sadis banget solusinya.

Entah bagaimana ceritanya, setelah ada negosiasi sedikit, tahu-tahu aku daftar juga. Tetapi serangkaian agenda sudah menari nari di benakku. 3 acara dalam waktu yang bersamaan coba,...

Subhanallah,...

Acara yang pertama gagal total karena aku harus memberikan hak kepada ragaku untuk istirahat. Tidak cukup 3 hari istirahat, tetapi harus 2 minggu. Entah mengapa walaupun untuk menyiapkan acara tersebut aku harus mencurahkan tenaga, pikiran, waktu dan biaya,... kok yo tidak ada penyesalannya.

“Harus ada yang dikorbankan.”

Selalu saja kalimat kompor mbledkug itu yang melintas.

Acara yang kedua juga total harus kelepaskan. Waktu tidak berpihak pada acara yang kedua karena pelaksanaannya malah diajukan. Ya sudah lah... mungkin memang harus begini jalannya. Begitu acara kedua kulepas, serbuan komentar terkirim keWAku. Tetapi dengan terpaksa harus kuhawab, “Iya bagaimana lagi. Mengapa acaranya dimajukan. Aku sudah ada rencana kegiatan lain yang menunggu...”. jawaban sok diplomasi dari aku yang sok sibuk. Aku harus tersenyum sendiri dengan sikapku ini.

Jumat pagi,...

Pontang panting aku harus menyiapkan keberangkatan. Urusan dapodik, bapeko, pemberkasan, monev BOP,... Terpaksa kutinggalkan sesaat.

“Harus ada yang dikorbankan.”

“Ngecamp lho.”

Astaghfirullah,...

Lha kok ketika masih di bus, ada pemberitahuan kalau BAPEKO harus segera direfisi karena data yang masuk overload. Alhamdulillah aku bawa tab baru. Sehingga akupun bisa merefisi data itu dan segera mengirimkannya walaupun posisiku sedang ada di dalam bus.

Inti cerita,...

Akhirnya aku bisa mengikuti acara seperti yang diposting di FB itu. Aku sekamar dengan bunda pengawas yang energik dari Bukit Tinggi dan juga dengan bunda Kepsek yang bikin ngeper dengan tulisannya yang “sealaihum gambreng”. Sementara aku,... berangkat dengan nol ide.

Setelah mengikuti beberapa rangkaian acara, alhamdulillah aku bisa sedikit menulis. Tapiiii,... melek sampai jam 3 dini hari,... selalu diingatkan mbak kepsek supaya aku istirahat karena habis sakit, lha kok tulisanku hanya dapat 7 halaman.

Ah, sudahlah. Aku tutup dulu laptop dan akupun berikan hak tubuh untuk istrahat sesaat.

Pagi hari yang sejuk,...

Dengan mata yang masih berat karena kantuk,...

Kusiapkan diri ini untuk kembali bercanda dengan tust laptop.

Subhanallah,... alhamdulillah,...

Mas ketua RT ini kok yo puinter manasi ati. Dia bilang tulisan aku bagus,.. tapi jangan dicampurkan antara gaya populer dengan gaya akademis. Masukan yang bagus buatku yang memang belum tahu apa-apa tentang menulis. Aku kembali teringat pada Pak Lek, dan mbak Kepsek. Beliau berdua makan nasi aku juga makan nasi. Kalau beliau bisa, aku juga harus bisa.

Walaupun naskahku masih 15% kutulis, tetap kuberanikan diri untuk menulis sinopsis dan judul tulisanku. Ah,... bonek mania juga ini ceritanya. Berhari-hari cover teman-teman mulai bermunculan. Hatiku mulai ciut. Mungkin sinopsisku tidaklah menarik.

Tetapi apa yang terjadi ketika siang itu,..

Subhanallah,...

Alhamdulillah,...

Beneran ini yaa Allah,...

Coverku jadi, warnanya aku suka, fount nya juga aku banget,.. pokoknya ini hadiah luar biasa dari Allah SWT sehari setelah hati ini tersakiti. Terima kasih Yaa Allah.

Kembali hati ini merenung,...

Apa iya aku sudah melakukan pengorbanan,

Jika nikmat Allah lebih dari yang kubayangkan

Apa iya masih bisa kubilang pengorbanan,

jika ternyata rasa ini tergelora harap.

Ini bukan pengorbanan, Jendral.

Sekali lagi ini bukan pengorbanan.

Biarlah kudekap asa ini tanpa banyak kata

Biarlah kupeluk harap dengan tertunduk

Bersama ucapan lirih doa.

Untuk bisa sampai padaMU YAA ROBB.

~~~2 km dari pesisir sukolilo~~~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

bener-bener merinding aku membacanya. Menulis dari hati, kata-kata yang tertulis pun dibaca sampai ke hati. Subhanallah. Luar biasa. Renyah, bergizi, dan lunyu.

08 Mar
Balas

yang pasti hanya bisa matur nuwun ke njenengan Pak Leck

08 Mar
Balas



search

New Post