Tanggal 6 dan 7 Oktober 2018, kami mengikuti kelas editor yang dilaksanakan di Hotel Grand Saraswati Semarang. Hari pertama, kami diberi tugas menyunting 3 teks tulisan orang lain. Tugas pertama, tugas yang tingkat kesalahanya rendah. Tugas kedua, tingkat kesalahannya sedang. Tugas ketiga, wow... luar biasa. Bukan hanya tata tulis yang salah tetapi juga logika berpikirnya salah.

Sebetulnya, pada tugas kedua kami sudah merasa sangat sulit menyuntingnya karena banyak kosakata yang tidak lazim digunakan. Untuk tata tulis yang amburadul, kami masih dapat mengubah dengan cepat tetapi ketika kami diberitahu ada istilah yang tidak perlu diubah karena itu digunakan di tempat laporan itu dibuat, kami sedikit kebingungan. Ada sebuah frasa yang menurut kami janggal tetapi frasa tersebut tidak boleh diubah, seperti jeruk hot, lemon hot. Awalnya, akan saya ubah mejadi jeruk panas dan hot lemon.

Masuk pada tugas menyunting ketiga, kami semakin kesulitan untuk menyunting. Bukan saja tata tulis, kosa kata yang salah, logika berpikir pun salah. Apa yang dapat kami lakukan? Lha ini kesulitanya. Kami harus memahami maksud dari kalimat yang dibuat penulis tanpa memahami istilah dan kata yang tertulis. Sayangnya, teori tentang menyunting belum diberikan hari pertama sehingga yang penting tugas 1,2,3 sudah terselesaikan. Tidak tahu, benar atau salah suntingan kami.

Tugas demi tugas sudah kami selesaikan. Pukul 14.30 acara ditutup dengan PR membuat tulisan bebas satu halaman yang harus dikumpulkan paling lambat pukul 19.30. Bismillah, tugas sudah terkirim sebelum batas waktu berakhir. Terima kasih Mas Eko Prasetyo atas pelajaran hari pertama. Ternyata, menyunting dan menulis sama sulitnya ya. Hari kedua, pelajaran apa lagi yang harus kami kerjakan?

edisibelajarpadapakar