Endang Siwi Ekoati

Saya adalah seorang guru yang ingin terus belajar hingga maut menjemput. Belajar adalah kegiatan yang menyenangkan. Begitu pula mengajar.Terlebih ketika m...

Selengkapnya
Navigasi Web

MARAKNYA PENIPUAN “ANAK MENGALAMI KECELAKAAN”

Hari Senin, sekitar pukul 08.00, beberapa orang tua mencari tahu apakah anaknya kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit. Ada orang tua yang percaya dengan jawaban bahwa tidak ada satu pun siswa kecelakaan. Namun, ada yang tetap mencari tahu ke sekolah untuk memastikan anaknya baik-baik saja. Mereka datang dengan wajah sembab karena menangis sepanjang jalan, ada yang bercerita istrinya pingsan setelah menerima kabar, ada yang tergopoh-gopoh langsung masuk ke ruangan saya dengan wajah panik dan ketakutan.

Pada saat saya mengikuti rapat dinas, seorang pengurus komite menelepon menanyakan apakah anaknya kecelakaan. Karena saya masih rapat, saya sampaikan sebaiknya menghubungi sekolah untuk memastikan dan berbicara dengan anaknya. Rupanya, jawaban saya yang mengatakan itu penipuan dipercaya sehingga sepulang dari rapat, saat saya bertanya kepada teman tata usaha apakah Bapak X, ayah dari Z menelepon, mereka menjawab tidak. Meski demikian, saya tetap meminta anak tersebut dipanggil dan saya hubungi orang tuanya supaya tidak khawatir.

Ternyata, hari itu hampir 15 orang tua yang mendapat berita anaknya kecelakaan dan diminta untuk transfer sejumlah uang. Sebetulnya kami sudah berusaha tetap tenang tetapi melihat orang tua yang datang ke sekolah sambil menangis dan diliputi kepanikan, kami perlu melakukan tindakan pencegahan. Cara mudah yang dapat ditempuh adalah dengan cara mengumumkan kepada anak-anak supaya sepulang sekolah bisa memberitahu orang tuanya untuk tidak terpengaruh dengan berita bohong tentang kecelakaan. Jika ingin memastikan kondisi anaknya, orang tua bisa menghubungi sekolah lewat telepon sekolah.

Cara itu ternyata cukup ampuh. Terlebih, esok harinya, kami berencana menyerahkan hasil PTS kepada orang tua sehingga wali kelas dapat menyampaikan modus-modus penipuan beserta cara mengatasinya. Ahamdulillah, setelah mendengar penjelasan tersebut, tidak ada lagi orang tua yang menangis ke sekolah untuk megonfirmasi berita yang diterima.

Sayangnya, setelah orang tua di sekolah kami tenang, siang ini ada orang tua sekolah tetangga yang menghubungi teman tata usaha minta tolong ditanyakan apakah anak mereka kecelakaan. Setelah dijawab bahwa itu penipuan karena beberapa hari kemarin kami juga mengalami hal yang sama, orang tua tadi mau menerima.

Sungguh, saya tidak tahu maksud si penelepon tadi. Untuk mendapatkan uang? Untuk membuat keresahan? Atau lainnya? Dapat dari mana informasi tentang nama orang tua, nama anak, sekolah, dan nomor HP? Adakah yang bisa membantu menjawabnya?

Semoga kejadian ini segera berakhir supaya anak-anak tidak terganggu dalam belajar, orang tua tenang dalam bekerja dan tidak takut dengan kondisi anaknya.

Stop penipuan…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jadi ikut menebak-nebak, Bu. Dari mana mereka mendapat informasi.

04 Oct
Balas

Lha ya itu. Kok punya data komplit

04 Oct

Saya juga pernah ditelepon Bun....dan untungnya ketika itu putri saya sudah di rumah. Wali murid teman anak saya ada yang kena 5 juta Bun...

04 Oct
Balas

Begitu ya... Ternyata memang sdh marak penipuan gaya ini..

04 Oct



search

New Post