Endang Siwi Ekoati

Saya adalah seorang guru yang ingin terus belajar hingga maut menjemput. Belajar adalah kegiatan yang menyenangkan. Begitu pula mengajar.Terlebih ketika m...

Selengkapnya
Navigasi Web

PARAINSPIRASI, MATA NAJWA 17 OKTOBER 2018

Setiap kali menyaksikan para pejuang medali pada ajang paragames, rasa haru dan bangga berurai air mata. Betapa tidak, mereka yang mempunyai kekurangan secara fisik tetapi tekad dan semangatnya tak terhingga. Saya malu sebagai manusia yang terlahir sempurna karena belum mempunyai karya.

Seandainya ditanya, apa yang sudah saya kerjakan? Karya apa yang sudah saya sumbangkan untuk bangsa dan negara?

Sungguh, pertanyaan itu tidak akan dapat saya jawab. Kesempurnaan fisik belum saya manfaatkan secara baik. Banyak waktu kosong yang masih saya nikmati dengan dalih memanjakan diri. “Ora usah ngoyo” itu ungkapan Jawa yang membuat saya belum bisa apa-apa hingga saat ini. Perasaan puas dengan capaian sekarang membuat saya tidak bisa berkembang. Rasa malas dan merasa cukup dengan kondisi sekarang membuat saya hanya bisa seperti ini.

Hari ini, malam ini saya kembali diingatkan tentang pelajaran hidup. Saat ditanya Najwa, Tompi, sang penyanyi dan dokter bedah plastik yang sangat terkenal pun berkata yang dilakukan sekarang belum ada apa-apanya dibandingkan dengan para atlet paragames. Jika Tompi yang sudah punya karya merasa demikian, apalagi saya yang bukan siapa-siapa.

Acara “Mata Najwa” dengan topik “Parainspirasi : Perjuangan Para Atlet Menembus Batas” menyadarkan saya akan arti bersyukur. Betapa selama ini saya masih sering mengeluh, masih merasa kurang dengan keadaan saya. Apa yang saya kerjakan belum seberapa dibandingkan dengan mereka para atlet yang sudah mengharumkan nama bangsa dan Negara.

Perjuangan, kerja keras, dan disiplin yang tinggi membuat mereka menjadi manusia yang berharga. Tekad kuat dan pantang menyerah telah membawa mereka menjadi manusia yang punya arti. Satu kaki, satu tangan, atau kekurangan fisik lainnya tidak membuat mereka menyerah diri. Melihat mereka bercerita mengatasi rasa rendah diri dan minder, membuat hati ini seperti teriris perih. Saat ditanya pernah merasa lelah tidak selama latihan? Jawab mereka, tidak pernah merasa lelah karena ingin meraih target. Dan semangat itu berbuah manis, medali sudah ada di tangan mereka.

Ada harapan tertentu? Apa target ke depan? Pertanyaan itu dijawab dengan pernyataan ingin terus berlatih agar semakin banyak medali yang didapatkan.

Sungguh, saya malu. Perjuangan saya dalam hidup belum seberapa dibandingkan dengan mereka. Ya Allah, semoga esok ada karya yang bisa dibanggakan. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin ya robbal alaamiin. Semoga rasa syukur selalu ada di hati kita. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.

17 Oct
Balas

Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah..

17 Oct

Benar bunda, selalu terdapat pelajaran yg dpt dipetik dari setiap peristiwa. Barakallah

17 Oct
Balas

Semoga selalu diberikan kekuatan untuk mensyukuri nikmat Allah. Barakallah

17 Oct

Aaamin, buk.sama sama Salam dari aceh barat

18 Oct
Balas

Salam kenal..

18 Oct



search

New Post