Endang Siwi Ekoati

Saya adalah seorang guru yang ingin terus belajar hingga maut menjemput. Belajar adalah kegiatan yang menyenangkan. Begitu pula mengajar.Terlebih ketika m...

Selengkapnya
Navigasi Web

SAAT DIAM BERARTI EMAS

Setiap hari kita bertemu dengan banyak orang. Berbicara adalah cara yang kita gunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang kita temui. Oleh karena itu disadari atau tidak kita perlu memahami etika berbicara. Orang Jawa bilang "empan papan". Ini menunjukkan bahwa kita harus paham betul sedang bicara dengan siapa.

Berbicara kepada anak-anak tentu berbeda dengan orang dewasa. Sesama orang dewasa pun gaya bicara kita tidak sama. Dengan teman dekatkah? Dengan atasankah? Teman teman sekantorkah? Dengan tetangga?

Gaya bicara kepada tukang parkir tidak akan sama dengan berbicara dengan kasir di supermarket. Itu artinya, kita harus tahu betul sedang bicara dengan siapa. Jika kita salah memilih cara berbicara kita, bisa terjadi "gangguan" komunikasi. Bahasa anak sekarang "gagal paham".

Etika berbicara perlu kita pahami agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi. Pikirkan baik-baik, kapan harus berbicara panjang lebar, kapan harus berbicara secukupnya, kapan harus diam.

Situasi yang berbeda, menuntut gaya berbicara yang berbeda. Bertemu orang yang berbeda, gaya bicara kita juga berbeda. Saat di depan kelas, ketika kelas gaduh, guru tidak perlu berbicara. Duduk dan diam. Itu satu cara jitu menyuruh anak untuk diam.

Ketika atasan kita bernada keras, kita pun tidak perlu membalas dengan nada yang keras. Jika perlu, tidak berbicara. Diam dan tidak bersuara adalah cara ampuh untuk mengendalikan kemarahan seseorang.

Ketika kita melihat ekpresi wajah teman kita yang sedang galau, resah, gundah, kita pun tidak perlu berbicara. Diam sambil mencari waktu yang tepat untuk berbicara adalah cara yang paling bijaksana.

Ketika kita ingin marah, diamlah. Tenangkan hati, tarik nafas dalam-dalam, tunggu hingga kemarahan kita turun, barulah berbicara. Jangan paksakan untuk berbicara supaya tidak menyesal kemudian.

Itu hanya sekadar contoh bahwa ada kalanya diam itu lebih baik daripada berbicara. Ada kalanya diam itu berarti emas.

Sekadar tulisan tanpa makna sambil mengamati pembelajaran hari ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantaps bu, tips tips terkait menghadapi orang dg kondisi berbeda, sesuai pesan Rasulallah, berkata yg baik atau diam

29 Jul
Balas

Hanya sekadar menuliskan sedikit pengalaman

30 Jul



search

New Post