Menjadi Guru Profesional di Era Pasca Covid 19
Menjadi Guru Profesional di Era Pasca Covid 19
Oleh: Endang Sri Wahyuni, M.Pd
Berbicara guru profesional mengundang pikir kita untuk mengingat kompetensi guru. Komptensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Menurut penulis harus ditambah satu kompetensi lagi yakni “CINTA”. Tanpa rasa cinta aktivitas keseharian kita dalam mendidik akan hambar. Dengan cinta segala apa yang kita lakukan bukan menjadi beban dan syarat belaka tetapi senang, tenang, dan bahagia akan mengiringinya.
Menjadi guru profesional di era pasca Covid 19 merupakan salah satu agenda Kuliah Umum Orientasi Mahasiswa PPG Prajabatan 2020. Profesor Muclas Samani Pengajar UNESA sebagai pematerinya. Paparan beliau mengupas tentang bagaimana menjadi guru profesinal untuk bisa menjawab tantangan mendidik generasi Z dengan menerapkan blanded learning agar mereka memiliki konpetensi 4C.
Berdasarkan hasil analisa Profesor Muclas Samani catatan di luar kemapuan dasar siswa tentang kontribusi guru terhadap keberhasilan belajar siswa dari 3 peneliti: John Hattie (2008) di New Zeland 58%, Moutshed, Chijioke & Barber (2010) di Amerika Serikat 53%, dan Pujiastuti, Raharjo, dan Widodo (2012) dari UNES di Indonesia diperoleh 54,5%. Artinya bahwa keberhasilan belajar siswa bergantung dari inovasi guru dalam mengajar.
Syarat berinovasi adalah pengetahuan dan kemampuan atau kompetensi guru dalam mejalankan komitmen kerjanya. Pengetahuan, kompetensi, dan komitmen sangat dipengaruhi oleh kondisi kepemimpinan. Menurut Ian Percy dalam Going Deep dari Prof Muclas Samani terdapat 4 level komitmen seseorang dalam bekerja. Pertama political commitment: orang bekerja untuk memenuhi kewajiban; kedua intelectual commitment: orang bekerja dengan improvisasi dari aturan yang ada karena ingin mewujudkan kinerjanya; ketiga social commiment: orang bekerja berpikir apakah yang dilakukan bermanfaat untuk orang lain; dan yang keempat: spiritual commitment: apakah yang dikerjakan sesuai dengan nilai-nilai, norma-norma dengan keyakinannya. Dari 4 level tersebut harapannya guru berada pada level 3 dan 4. Mengapa demikian? Karena ketika kita berada di level 3 dan 4 sangat tepat untuk melakukan improvisasi. Dengan improvisasi berarti kita melakukan perubahan. Level inilah yang menentukan perubahan.
Inna a’malu binniyati wa innama likulii riimmaa nawa: Sesungguhnya setiap perbuatan bergantung dari niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yan diniatkan (HR. Bukhari & Muslim). Ketika melakukan improvisasi dan didasari dengan niat yang benar karena panggilan jiwa sebagai seorang pendidik maka harapannya bisa mencapai kemanfaatan dan sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma keyakinan.
Berdasar uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kontribusi guru terhadap hasil belajar siswa sangat besar. Pendidikan di SD menjadi pondasi bagi pendidikan di atasnya. Guru berperan besar dalam menyiapkan sumber daya manusia masa depan dan pemimpin masa depan. INOVASI merupakan faktor kunci untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Inovasi memerlukan KOMPETENSI dan KOMITMEN dalam bekerja.
Bagaimana peran guru pada masa pasca pandemi covid 19. Kita mempersiapkan pasca pandemi covid 19 namun belum bisa diprediksi kapan pasca itu akan datang. Bila berbicara proses pembelajaran sebelum pandemi kita bertatap muka, masa pandemi melalui jaringan atau online, apakah pasca pandemi akan kembali full tatap muka. Terlebih melihat generasi yang kita hadapi adalah generasi z dimana anak sudah mengenal teknologi digital, android, atau media yang lain. Sebagian sudah merasakan kebermanfaatan dan keefektifan media ini (walaupun sebagian belum merasakan kebermanfaatan karena keterbatasan sarana). Tentunya kita akan melakukan pembelajaran dengan sistem blanded learning. Sistem ini merupakan irisan dari luring dan daring. Peran guru dalam sistem ini adalah melatih keterampilan. Google bisa memberikan informasi tetapi tidak dapat mengolah informasi dan melatih keterampilan. Tugas guru adalah mengajari siwa bagaimana mencari informasi dan mengolahnya serta melatihkan keterampilan tersebut untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Apakah akhlak atau karakter anak dapat ditumbuhkan lewat pembelajaran daring? Menurut penulis harus dapat. Ali Bin Abi Thalib RA, “ Didiklah anakmu sesuai jamannya karena mereka hidup bukan di jamanmu”. Dengan amanah tersebut sangatlah jelas bahwa kita sebagai guru harus berusaha bagaimana jaman generasi Z ini kita bisa mengukur kompetensi anak baik sikap spiritual, sikap sosial, kognitif, dan keterampilan. Melalui blanded learning, ketika memberikan fasilitas cara mencari informasi dan mengolahnya maka ajari dengan santun, disiplin, dan penuh tanggung jawab. Sikap percaya diri pun bisa dilakukan. Kejujuran, berdoa setiap akan melakukan kegiatan merupakan sarana melatih akhlak dan karakter siswa.
Berdasarkan ulasan di atas maka dapat disampaikan guru profesional di era pasca covid 19 harus mampu mengantarkan peserta didik untuk dapat berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif melalui blanded learning yang efektif.
Memori orientasi PPG Prajabatan 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sae.. mbak yu.. artikel nya.
Mencoba Bunda.. nuwun suppornya...
Berat yaa tugas kita...Mugi selalu sehat, sukses terus dan Barakallah.
Aamiin, Bunda... nuwun...
Tugas penuh tantangan
Mampukah kita Bunda... Doa dan ihtiar... moga kita tergolong orang yang amanah.. aamiin
Terima kasih Bu, telah mengingatkan kembali tentang amanah yang kita emban sebagai guru. Semoga kita menjadi guru profesional dalam curahan hidayah Yang Maha Kuasa.
aamiin ya rabb... sami2 moga kita amanah,