ENDANG SUGIARTI

Guru SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo Jawa Timur....

Selengkapnya
Navigasi Web
Bagaimana Memberikan Pesan Tidak Menyebut Nama?

Bagaimana Memberikan Pesan Tidak Menyebut Nama?

Memberikan pesan tidak menyebut nama. Apakah pesan dapat tersampaikan? Bagaimana kita tahu bahwa pesan diterima oleh sasaran atau belum?

Ketika kita hendak memberikan pesan, tentunya kita menuliskan pesan untuk siapa ditujukan, agar lebih cepat tersampaikan. Namun, ada saatnya menyampaikan pesan tanpa keterangan kepada siapapun, meski itu sebenarnya ditujukan untuk seseorang. Yaa… kalau pembaca merasa bahwa itu untuknya. Jika tidak merasa, lantas untuk apa menyampaikan pesan jika yang dituju tidak merasakannya?

Menyampaikan pesan tanpa nama, sepertinya lebih baik kita menulis saja untuk para pembaca yang memang berkenan membaca tulisan kita. Entah berupa motivasi, quotes, atau bentuk ulasan yang lain. pesan akan tersampaikan secara umum bagi yang membaca, tidak untuk perseorangan yang mungkin terkadang juga tidak membaca pesan yang sudah ditujukan tersebut.

Membahas pesan dan pesan, dipenghujung tahun 2020 ini banyak hal yang bisa kita ungkapkan. Baik dari hal rasa, karier, atau kendala dalam berjalan ditahun 2020 ini. Tak lupa mengucapkan rasa syukur, atas segala limpahan karunia dan keberkahanNya, yang bisa kita nikmati dengan sempurna. Bukan hal yang tidak wajar, ketika kita mempunyai kesalahan dalam bertindak, tidak pula salah bila di tahun 2020 masih mengalami kegagalan. Asalkan, kesalahan dan kegagalan bukan dijadikan sebagai akhir dari perjalanan. Kesalahan akan menjadi pelajaran dan perbaikan selanjutnya, dan akan sanggup dilakukan. Sedangkan kegagalan akan menjadi permulaan yang merupakan titik awal dalam menimba pengalaman untuk bekal dan kehati-hatian dalam bertindak dikemudian hari.

Penghujung tahun bisa dimanfaatkan untuk mengevaluasi, introspeksi diri. Dalam bahasan ini, introspeksi diri sendiri, bukan mengevaluasi orang lain. Apakah selama setahun sudah melakukan yang terbaik? Sudahkan membuat orang-orang sekeliling kita merasa nyaman dengan keberadaan kita? Apa yang perlu kita lakukan kedepan? Ataukah yang kita lakukan kemaren sudah sempurna?

Semua pertanyaan, yang bisa menjawab adalah diri kita. Bagaimana kita menjawab, tentunya kita menoleh kebelakang. Kejadian yang mungkin membuat kita merasakan kurang nyaman, maka dihari berikutnya tidak akan diulanginya lagi. Peristiwa yang mungkin membuat kita tertawa, maka perlu mengulang masa-masa yang mengesan tersebut.

Dan banyak hal yang membuat kita tersenyum mulus, namun bagi orang lain belum begitu. Tidak sedikit kejadian yang kita harapkan, namun bagi orang lain itu belum tentu diharapkan. Maka ukuran nyaman dan aman secara hati itu adalah diri kita sendiri bukan lagi berkaca atau bertanya pada orang lain.

Bahkan ketika kita melakukan sesuatu untuk orang lain, belum tentu pula orang lain mengharapkan uluran dari kita. Telah banyak yang menulis dalam storynya, bahwa menganggap lawan sebagai kawan dan kawan sebagai lawan. Kandungan maknanya, tidak sedikit seseorang yang tengah salah dalam menilai orang lain. Terkadang ada yang bermuka dua, depan dan belakang berbeda, hati dan lisannya pun tidak sama. Namun, ini tidak akan merugikan kita, selama kita selalu berfikiran positif dan tidak menganggap orang lain kurang suka kepada kita. Terus saja berfikiran positif, maka semua akan terhypnotis dengan sikap positif kita. Keinginan untuk tidak menyukai, akan lebur dengan sendirinya dengan cara kita tidak perlu meladeni fikiran negatif atas sikap orang lain.

Terus melaju untuk tahun baru esok hari. Segala hal yang kurang nyaman akan menjadi lebih nyaman dengan pembelajaran yang telah kita lalui. Kedewasaan yang terbina di tahun 2020, akan lebih berkembang sehingga seseorang akan lebih bijak dalam menyikapi situasi apapun yang dialaminya.

Semangat baru, diujung tahun 2020 dan menyambut tahun 2021. Dengan iringan doa masing-masing, yang terbaik akan tercapai di tahun 2021 dan seterusnya. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

31 Dec
Balas

Terimakasih Bapak..Salam

31 Dec



search

New Post