Dentingan jam dinding mengingatkan sang anak akan janji untuk pergi ke sebuah toko. Karena saat itu susunya sudah habis. Meskipun tidak tergolong suka sekali, namun satu hari dua kali juga selalu meminta dibuatkan susu. Kakak dan adik semua ingin ikut saat membeli.

Mereka telah bergegas menuju gerobak besinya. Berangkat berempat dengan bersemangat. Acara santai saja. Tidak ada waktu yang menyatakan akan telat, atau tanpa ada batasan waktu. Memang hanya ingin keluar bersama saja. Sang ayah menyalakan radio, memilih salah satu chanel. Kebetulan musik mengalun dengan nada-nada mengiringi perjalanan pendek mereka. Musik bergantian, menambah riang suasana.

Jalan berkelok-kelok, sang anak duduk di belakang. Mereka terdengar riuh, bercanda melihat kendaraan yang lalu lalang dengannya. Saling tebak-tebakan. Ayah dan ibu mereka tetap dengan pembicaraan yang menyejukkan. Musik pun terus berlanjut, sesekali bergantian menirukan syair lagunya walau bak tong menggelinding suaranya. Tiba-tiba sang kakak ikut mendengarkan musiknya. “Ayah…….. kok lagunya istri Rasulullah Aisyah. Bukankah istrinya Khadijah?” Tanya sang kakak yang berusia 12 tahun. Sang ayah masih belum menjawab, namun mengalihkan pembicaraannya.