Sebagai wujud dari kekangenan menulis, setelah beberapa hari rehat karena kesibukan kedinasan, malam ini penulis ingin mengungkapkan beberapa fakta yang ada di sekitar kita, yang setiap hari kita temui dan mungkin juga kita melakukan. Beberapa dari kita mungkin menganggap bahwa kehidupan akan berlalu begitu saja seiring dengan kesibukan dan rutinitas yang melelahkan. Terkadang tidak pernah terpikirkan oleh kita bahwa berjalannya kehidupan juga merupakan simbangsih dari makhluk hidup lain seperti tumbuhan dan hewan.

Tumbuhan melakukan aktivitas pertumbuhan dan perkembangan di bumi semata-mata nantinya akan dinikmati oleh manusia. Bisa kita pikirkan makan sayur, buah, akan menyegarkan dan menyehatkan tubuh lho dan menangkal penyakit yang ada di sekitar lingkungan. Rutinitas kita akan terlindungi dengan mengkonsumsi berbagai sayur dan buah, otak kita akan bertambah terus nutrisinya dan selalu segar dalam berfikir. Begitu juga jika kita megkonsumsi ikan baik itu ikan laut maupun ikan air tawar, otak akan semakin cemerlang dan tidak gampang menjadi pelupa. Banyak sebenarnya manfaat dan keuntungan yang sudah manusia dapatkan dari alam baik itu tumbuhan ataupun hewan. Manusia sebagai khalifah di bumi sudah tercukupi hidupnya untuk menjalankan visi dan misinya sebagai penyelamat dan pelindung kehidupan di muka dunia. Ini adalah fitrah dan tugas suci yang diberikan Allah kepada manusia, oleh karena itu sepantasnyalah kita sebagai manusia harus mampu mengolah, menjadikan dan memperlakukan semua isi alam ini dengan baik dan bijaksana.

Kita harus bisa menunjukkan kepada Allah bahwa apa yang sudah diberikan kepada kita wajib kita syukuri dengan tetap menjaga alam dan tidak merusaknya. Contoh sederhana adalah sikap menjaga kebersihan dan kesejukan lingkungan sekitar kita, jika kita memiliki rasa empati tinggi, ada sampah yang berserakan wajib kita bersihkan tanpa harus berfikir siapa pelaku dan tanpa menggerutu. Sungguh indah seandainya semua manusia memahami fitrahnya sebagai khalifah di bumi.

Menarik untuk diartikan, apa sich sebenarnya artinya khalifah, yang oleh Allah disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 30 dan surah Shad ayat 38. Menurut Syaikh Thabathaba'i artinya khalifah adalah pengganti, maksudnya makhluk Allah yang diberi kepercayaan sebagai wakil dari Allah untuk menjalankan semua perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Intinya manusia memiliki tugas menjadi penyelamat bumi bukan sebagai perusak alam, sehingga alam yang telah memberi kita makanan dan minuman wajib hukumnya kita jaga, kita lestarikan dan kita kembangkan. Hidup kita harus damai dengan alam, hidup kita harus bijaksana dengan alam, dan harus selalu memiliki rasa empati yang tinggi dengan alam, agar alampun juga akan selalu berdamai dengan manusia di muka bumi.