endang susilowati

Assalamualaikum... saya Endang Susilowati Guru di SMPN 1 Bantaran Probolinggo Salam kenal semua...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lapar

Lapar

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Mengawali sebuah tulisan dengan menyebut Sang Pencipta sungguh menentramkan jiwa. Karena sedari pagi hingga detik ini walau terasa lapar tapi hasrat untuk melahap makanan tak ada sama sekali. Ketika datang waktu dhuha menuju musollah jadi prioritas. Masih ada waktu pikir penulis. Dan dikala kepala menyatu dengan bumi, ingatan hati akan perut yang lapar terjadi lagi. Sontak ingin menangis dan malu rasanya, bagaimana mungkin orang puasa kan memang harus menahan lapar, tidak boleh memakan sesuatu apapun dan dalam bentuk apapun. Dari rasa itu teringat dan terbayang wajah-wajah kaum fakir dan yang membutuhkan, dengan tubuh yang lemas dan wajah meringis ingin mencari makanan ataupun minuman penyegar tengorokan tapi tak ada. Yang terasa hanya air liur yang disediakan oleh Tuhan. Wajah kotor tanpa mike up yang menor, baju lusuh tanpa setrika dan tanpa pengharum itupun gak pernah dicuci, mau dicuci dimana untuk makan aja gak ada apalagi untuk beli sabun detergen. Itulah kesadaran diri akan keberadaan jiwa dan raga yang masih diberi nikmat dan anugerah yang tak terhingga. Belum lagi jika teringat insan yang terkena musibah bencana yang ada di Lombok,Palu dan Donggala, serta di selat Sunda. Ya Robby maafkan jiwa ini yang selalu durhaka akan nikmat yang sudah ada. Begitu selsai sholat tujuan utama kantor, alamak..tersedia banyak buah naga merah yang segar terhidang dalam piring yang menggoda. Aiss...melirik aja say...monggo dimakan kata temen sekantorku, he he he aku puasa hari ini jadi melihat aja dech, silakan dinikmati..Oh...maaf ya tak kira gak puasa kata temenku.

Merujuk dari apa yang terjadi ternyata dengan mengosongkan perut banyak hikmah dibalik itu semua. Awalnya bernafsu ingin merasakan kenikmatan makan jadinya sadar akan keberadaan jiwa yang lemah dan bisa merasakan apa yang terjadi pada sebagian orang yang tidak beruntung. Beranjak lagi merasa karunia Allah dan kasih sayangNya yang tak terhingga sudah terasakan. Jika di sebagian belahan bumi ada orang yang menangis karena tertimpa musibah yang besar disisi lain diri ini, detik ini di sekitar lingkungan Alhamdulilah masih aman, nyaman, dan menggembirakan. Terima kasih Ya Robby Engkau sudah memberi kemurahan rizki dan hidayah hati yang penuh rasa syukur. Alhamdulillah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post