Sudah hampir 4 bulan proses pembelajaran dari rumah dilakukan. Ya...semuanya karena ada virus corona yang melanda dunia dan negara Indonesia sudah pasti terdampak juga. Seiring dengan perkembangan waktu WFH seakan menjadi sebuah keharusan demi menghindari dan mengurangi dampak adanya kehadiran virus corona. Sungguh ini menjadi sebuah kenangan bagi semua orang dalam kehidupan mereka bahwa tahun 2020 penuh dengan kenangan semua dari dalam rumah. Suka duka telah terlewati dengan pemberlakukan WFH salah satu diantaranya adalah : penyatuan pribadi anggota keluarga artinya sebagai orang tua kita akhirnya menyadari bahwa anak kita memiliki watak dan pribadi yang berbeda satu sama lainnya, sehingga berdampak pada kemampuan belajar mereka juga akan berbeda antara satu dengan yang lain. Sebagai orang tua sepatutnya kita harus tahu bagaimana cara yang terbaik bagi anak kita untuk belajar menerima informasi dan mengolah informasi. Kita ambil sisi positifnya, jika watak masing-masing anak kita paham maka ini akan berdampak pada pemahaman kita terhadap pribadi anak kita sendiri. Jika ada orang tua yang kewalahan mendampingi anaknya sendiri belajar maka koreksilah diri kita sendiri mengapa bisa seperti itu. Seharusnya sebagai orang tua kita harus bijak menghadapi anak-anak kita sendiri agar mereka dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.

Tetapi di sisi lain ada juga dampak negatif dari Bekerja Dari Rumah lho..yang jelas kejenuhan yang panjang. Mulai dari pagi sampai malam akifitas yang dilakukan monoton dan menjadi rutinitas yang panjang dan harus dilakukan agar kehidupan dapat berlangsung terus...maklum sebagai ibu rumah tangga jika bekerja di rumah maka doble kerjanya, pasti paham yang menjadi ibu. Jadi bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan seabrek pekerjaan rumah ditambah lagi bekerja sebagai guru yang yang mengajar anak-anak atau siswa lewat media online. Jadi menurut saya bekerja dari rumah malah menambah rumit pekerjaan dan menambah pusing kepala karena dalam waktu dan tempat yang sama dua pekerjaan dengan berbagai jenis macamnya harus diselesaikan bersamaan. Tapi semuanya dapat teratasi juga berkat kebersamaan di keluarga yang terbangun tanpa disadari antara anak-anak sendiri dengan orang tua yaitu ayah dan ibu sebagai pengelola keluarga. Tidak terasa selama hampir 4 bulan perjalanan WFH berjalan banyak hal yang menjadi sebuah pelajaran sekaligus sebuah pembelajaran untuk memahami bahwa sebenarnya "belajar" tidak harus ada di sekolah tetapi bisa juga kok rumah menjadi sebuah sarana dan media pembelajaran demi keberlangsungan proses belajar mengajar itu sendiri. Jadi memang harus kita buang rasa jenuh, rasa bosan, rasa jengkel, dan juga rasa malas agar pembelajaran tetap berlangsung. Dan ini menjadi sebuah bukti bahwa guru walaupun di rumah juga bisa mengajar dengan melalui berbagai media pembelajaran seperti Google Classroom, Google Drive dan juga lewat aplikasi zoom atau pembelajaran firtual. Ok sehingga jangan sampai ya ada yang bilang kalau guru makan gaji buta...karena kita sebagai guru mengajar dari rumah dengan memakai aplikasi pembelajaran firtual atau daring atau aplikasi media sosial dengan memakai sarana Hp ataupun Laptop.