Endang Wahyu Widiasari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ekstrakurikuler dan Keterampilan Abad 21

Ekstrakurikuler dan Keterampilan Abad 21

Sering anak-anaku bertanya “Ibu apa mamfaatnya ikut ekstrakurikuler?”. Terkadang ada rasa takut kalau ikut ekstrakurikuler, karena menyita waktu dan nantinya bisa mengurangi nilai kademik. Adanya kegiatan di luar jam pelajaran, apalagi kalau mau ada kegiatan baik itu perlombaan atau kegiatan lain biasanya kegiatan latihan ditambah porsi dari biasanya, itu semua membuat takut, kalau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tidak bisa membagi waktu dan nantinya akan akan menurunkan nilai akademik.

Pertanyaan seperti itu sering dilontarkan padaku, sebagai PKS kesiswaan dan juga koordintor ekstrakurikuler tentunya harus bisa menjawab sebaik mungkin pertanyaan seperti ini. Sebab banyak juga anak-anak yang cerdas dan pinter secara kademik, tapi mereka malas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Akhirnya secara akademis baik tetapi susah untuk berkomunikasi dengan orang banyak dan cenderung tidak luwes dalam bergaul.

Dalam kegiatan ekstrakurikuler komunikasi antara guru dan siswa ataupun siswa dengan siswa biasanya terjalin secara non formal, komunikasi berjalan secara lebih kekeluargaan dan hangat, ikatan emosional terjalin diantara siswa yang memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang sama, mereka lebih peduli terhadap sesama dan lebih peka terhadap lingkungannya.

Ada beberapa mamfaat jika kita mengikuti kegiatan ekstrakurikuler :

1. Belajar bersosialisasi, dalam kegiatan ekstrakurikuler, siswa dilatih untuk manpu berkomunikasi dengan sesama anggota ekstrakurikulernya, terkadang dalam kegiatan yang akan dilakukan seperti misalnya kegiatan latihan di luar kelas, mereka berembuk dahulu menentukan lokasi, jam dan perbelakan apa yang harus dibawa, kegiatan ini secara tidak langsung melatih untuk berkomunikasi dengan teman sejawat agar tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan diskusi kelompok terkadang banyak perbedaan-perbedaan yang dihadapi, akan tetapi dengan saling mengahargai dan belajar berkomunikasi kita dapat menyelaraskan diri agar tujuan kegiatan dapat tercapai.

2. Belajar menghargai waktu, orang-orang yang sibuk dikegiatan ekstrakurikuler harus bisa menggunakan waktunya dengan seefektif mungkin, keseimbangan mempergunakan waktu antara kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler akan terbawa ketika nanti bekerja dan bekeluarga. Banyaknya kegiatan yang dilakukan akan membentuk pribadi yang dapat mengatur waktu. Seimbang antara belajar dengan kegiatan ekstrakurikuler. Sikap ini diharapkan jika nanti sudah bekerja dan terjun di masyarakat dapat mengatur waktu agar seimbang antara pekerjaan, keluarga dan kegiatan-kegiatan lainnya. Sehingga tidak ada yang terbengkalai dan semua kegiatan bisa berjalan dengan baik. Dalam kegiatan ekstrakurikuler secara tidak langsung belajar mengatur waktu dan mempergunakan waktu sebaik mungkin untuk perkembangan karir dimasa depan. Bahkan yang diamati biasanya siswa-siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler mereka lebih pandai menggunakan waktu, dan prestasi di sekolahpun baik.

3. Mengembangkan hobi dan minat, kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih disesuikan dengan hobi dan minat siswa, sehingga ekstrakurikuler menjadi ajang untuk mengembangkan potensi diri dan mengasah kemampuan diri dengan menyenangkan. Hobi dan minat jika terus menerus dikembangkan akan menjadi suatu kemampuan yang bernilai tinggi, ini bisa menjadi ajang untuk berprestasi, sehingga dalam kegiatan ekstrakurikuler kegiatannya selain menyenangkan juga sebagai ajang untuk mendulang prestasi, tidak sedikit anak-anak bisa masuk sekolah kejenjang yang lebih tinggi melalui jalur prestasi dari kegiatan ekstrakurikuler, ataupun masuk ke perguruan tinggi melalui jalur ekstarkurikuler yang diikuti misalnya olah raga. Ekstrakurikuler bisa menjadi penghubung untuk meraih cita-cita dimasa depan.

4. Mengembangkan kreativitas siswa, energi remaja sedang banyak banyaknya, kalau tidak disalurkan kearah yang baik akan berdampak negatif untuk perkembangan diri. Sering ditemui pelajar tawuran atau melakukan hal yang tidak sepantasnya, ini diakibatkan karena energi mereka tidak disalurkan secara positif. Melalui kegiatan ekstrakurikuler energi siswa yang banyak disalurkan untuk kegiatan-kegiatan yang bermampaat, dibawah pembina ekstrakurikuler siswa diarahkan dan dibimbing untuk mengembangkan potensi sehingga siswa lupa untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Disinilah ekstrakurikuler berperan sebagai penyaluran energi untuk mengembangkan kreativitas siswa. Sehingga anak menjadi aktif kreatif dan inovatif.

5. Membangun rasa percaya diri, rasa percaya diri tidak datang dengan sendirinya, akan tetapi perlu dipupuk dan dikembangkan terus-menerus, melalui kegiatan ekstrakurikuler ini dapat membangun rasa percaya diri siswa, melalui kegiatan-kegiatan yang dirancang oleh para pembimbing dan pembina ekstrakurikuler.

6. Menjaring lebih banyak teman dan sahabat, anggota ekstrakurikuler terdiri dari gabungan berbagai kelas dan tingkat, dalam hal ini siswa belajar bagaimana mereka berkomunikasi baik dengan teman sebaya, kakak tingkat maupun adik tingkat, selain itu juga mereka akan lebih banyak teman dan menyesuaikan diri dengan orang lain. Belajar menyesuaikan bagaimana ketika berhadapan dengan teman sebaya kakak tingkat maupun adik tingkat, sehingga dengan begitu kemampuan komunikasi akan terasah dan juga ini menjaring relasi. Dengan berhubungan dengan dengan banyak orang, diharapkan setelah terjun ke lapangan/masyarakat siswa bisa menjaring relasi yang lebih banyak untuk kemajuan karirnya dimasa yang akan datang.

7. Dapat membuat suasana yang rilek dan menyenangkan, kegiatan ekstrakurikuler biasanya lebih banyak dlakukan di luar kelas. Bisa dengan melakukan kegiatan outbond, game-geme seru ini bisa menghilangkan kejenuhan ketika seharian belajar, kejenuhan-kejenuhan yang dihadapi ketika belajar di kelas dapat diseimbangkan dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Begitu banyaknya mamfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler secara tidak langsung juga sedang mempersiapkan diri untuk menyongsong abab 21 yang penuh dengan persaingan. Keterampilan abad 21 yang harus dimiliki adalah : Communication, Collaborative, Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation.

1. Communication, pada karakter ini siswa dituntut untuk mampu berkomunikasi yang efektif baik lisan maupun tulisan, mampu menempatkan diri dalam berbagai situasi dan kondisi, sehingga bisa diterima oleh kelompok lain, dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik bersosialisasi bukan hanya dengan teman satu kelasnya saja, tetapi dari berbagai kelas dan tingkat peserta didik dituntut untuk mampu menempatkan diri dan bersosialisasi dengan lingkungannya.

2. Collaborative, Pada karakter ini, peserta didik harus mampu bekerjasama dalam kelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab. Bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati pada tempatnya, menghormati perbebedaan.

3. Critical Thinking and Problem Solving, Pada karakter ini, Peserta didik menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, peserta didik juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.

4. Creativity and Innovation, Pada karakter ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.

Jadi dapat disimpulkan dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler secara tidak langsung sedang mempersiapkan diri untuk menyongsong abab 21 yang penuh tantangan dan rintangan. Untuk itu ayo ikuti kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat dan minat untuk bekal dimasa yang akan datang. Mempersiapkan diri untuk menjadi pemenang dalam kehidupan.

Untuk menjadi pemenang bukan hanya kemampuan akademik saja yang diperlukan akan tetapi kemapuan abab 21 dengan 4C nya itu sangat menunjang terhadap keberhasilan seseorang. Banyak orang pintar secara akademik tetapi mereka tidak mampu bergaul dan menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat akhirnya mereka kalah bersaingan, untuk itu keseimbangan intelektual, sosial, emosional dan spiritual sangat diperlukan untuk pengembangan diri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post