Endang Wahyu Widiasari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Filosofi dari Kupu Kupu Bagian 2

Filosofi dari Kupu Kupu Bagian 2

Tantangan Menulis ke 33

Filosofi dari kupu kupu

Bagian 2 dari 3 bagian

Oleh : Endang Wahyu Widiasari

Mengajar di SMPN 4 Cikalongwetan

Salah satu fase kehidupan dibalik Keindahan kupu kupu, ada peristiwa yang menjijikan dan membuat semua orang menjauh. Kupu-kupu yang tadinya berupa ulat membuat siapapun takut dan engan untuk mendekatinya, jika terkena bulu-bulu nya akan terasa gatal belum lagi bentuk ulat yang menakutkan dan menjijikan, bahkan ketika ulat mendekat sering kali kita menjerit karena takut terkena bulu-bulunya yang menbuat gatal, yang lebih menyebalkan lagi kupu kupu bisa mengabiskan daun-daun, saking banyaknya ulat daun di pohon bisa habis, banyak juga petani membunuh ulat dengan menggunakan pestisida.

Begitu kejamnya manusia, hanya karena ketidaktahuan dan keegoisanya dia menjauhi bahkan tega membunuhnya, padahal ulat yang menjijikan sebenarnya mempunyai potensi dan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan kita diantaranya: bisa membantu penyerbukan, sebagai penawar racun, penyeimbang ekosistem, menyuburkan tanaman, bisa sebagai membaca tanda tanda alam.

Tak lama kemudia ulat berubah menjadi kempompong, menggelantung di pepohonan terkena panas dan hujan, kepompong yang lemah begitu kuatnya menahan semua fenomena alam yang harus dilaluinya, tapi mahkluk kecil yang lemah menjadi kuat karena terus memotivasi diri untuk maju agar bisa terbang jauh tinggi keangkasa meraih mimpi-mimpinya.

Ulat yang menjijikan bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang cantik yang indah, ketika melihat kupu-kupu terkadang kita lupa kalau dia mengalami perubahan yang luar biasa dari mulai binatang kecil yang menjijikan sampai kepada binatang yang cantik dan elok.

Metamorfosis kupu-kupu memberikan pelajaran kepada kita untuk berubah, belajar menjadi pribadi yang kebih baik dan kuat. Mau tidak mau kita harus mau berubah, Allah berfirman “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra'd:11). ... “Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah mengetahui dan kamu tidak mengetahui,“ (QS. Al-Baqarah: 216).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

27 Sep
Balas

Keren ulasannya bun. Sangat menginspirasi. Salam sukses selalu.

27 Sep
Balas

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah kupu-kupu ini

27 Sep
Balas



search

New Post