Mengapa Harus Memaafkan ?
Mengapa Harus Memaafkan ?
“ Bebaskan dirimu dari emosi yang tidak terselesaikan. Bebaskan dirimu dari masa lalu yang menyakitkan. Bebaskan dirimu dari kebencian, kemarahan dan dendam. Mustahil kebahagiaan akan menghampiri jika engkau masih terpenjara………
Dalam kebencian dan dendammu” ( Arief Alamsyah ).
Pernahkah jiwa kita merasa terluka ? atau mungkin sekarang kita sedang merasa terluka sekali ? yakinlah anda tidak sendiri mungkin sekarang berjuta-juta orang sama sedang terluka, tidak apa-apa itulah wajah kehidupan, kadang menangis, kadang bahagia, kadang disanjung dan dipuji atau bahkan kadang dicela dan dimaki. Tidak ada yang salah dengan terluka hati, semua wajar-wajar saja namun akan menjadi tidak wajar kalau luka itu terus menerus kita simpan didalam hati, dan menjadi dendam, itulah yang berbahaya.
Menurut buku yang ditulis oleh Arief Alamsyah yang berjudul the way to happiness salah satu kunci kebahagiaan hidup adalah memaafkan kesalahan orang lain yang telah berbuat tidak baik pada kita, lalu mengapa kita harus memaafkan kesalahan orang lain apalagi yang telah semena-mena menyakiti hati dan perasaan kita, bukankah lebih baik kita balas rasa sakit kita dengan hal yang lebih menyakitkan ?
kata-kata seperti itu sering terdengar ketika sedang sakit hati, namun alangkah baiknya kalau berusaha meredam emosi dengan mencoba memaafkan kesalahan orang yang telah menyakiti, ketika kita berusaha memaafkan kesalahan orang lain sebenarnya itu adalah untuk diri sendiri, untuk kebahagiaan kita, demi kesehatan kita, demi rejeki kita juga, jadi sebenarnya semuanya akan kembali buat diri sendiri, bukankah ketika menebarkan kebahagiaan dan kebaikan pada orang lain tidak akan mengurangi rasa bahagia pada diri kita malah akan menambah kebahagiaan itu.
Memaafkan orang lain adalah kunci dan salah satu langkah yang akan menbuat bahagia, rasa dendam yang saat ini masih bersikukuh dalam hati adalah pencuri terbesar kebahagiaan, dari dendam itu mungkin aka menghasilkan aksi yang tidak sepantasnya, mencari-cari kebenaran untuk menbalas rasa sakit, padahal tanpa disadari ketika menyakiti perasaan orang lain sama dengan menyakiti perasaan kita sendiri, rasa dendan, iri dan dengki kalau diibaratkan itu semua adalah sampah buat diri kita, bukankah sampah itu sebaiknya dibuang saja, sampah kalau dibiarkan terlalu lama akan membusuk dan bau, apakah kita rela menyimpan sampah dalam diri kita ? tentunya tidak bukan. Tanpa kita sdari rasa sakit hati yang disimpan terlalu lama akan menjadi penghalang untuk meraih prestasi, ternyata begitu ruginya jika menyimpan dendan, selain jiwa kita yang sakit akan berdampak juga buat fisik kita, tubuh akan cepat lelah dan cepat dihinggapi penyakit.
Dendam adalah hal terbesar dan akan menjadi beban terberat jika kita menyimpannya di dalam hati. Maukah kita membawanya sepanjang hidup? …. Tentunya tidak bukan. Jangan sia-siakan energi kita dengan menyimpan dendam, sudah pasti tidak ada gunanya. Gunakanlah energi kita tersebut untuk hal-hal yang positif.
Sambutlah hari-hari kita dengan senyum manis dan katakanlah demi masa depanku yang indah, demi sara sayangku pada diri sendiri, demi kebahagiaan hidupku, dan demi rejekiku, demi cita-cita yang akan kutempuh maka aku mampukan diriku untuk memaafkan orang-orang yang telah menyakiti hatiku. Dan yang pasti damai itu indah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar