TERUSLAH BERKEMBANG ANAK-ANAKKU SAYANG
Semua terasa melelahkan menyita waktu tenaga dan pikiran, belum lagi hantaman hantaman, dan kritikan kritikan pedas yang kadang menbuat aku lemah dan merasa tak berdaya, pernah juga terlintas dalam pikiran sudahlah tinggalkan saja semua, mengajar 24 jam sebagai syarat untuk tunjangan sertifikasi, tidak usah ada tambahan tugas yang laiannya, itu semua sudah cukup. Lebih baik kalau aku urusi pekerjaan diluar sebagai seorang PNS, mungkin itu akan lebih membuatku lebih kreatif dan inovatif dalam berkarya, Tentunya akan lebih manjanjikan secara ekonomi. Bukankah kalau aku kuat secara ekonomi akan memudahkan untuk bersedekah pada orang-orang yang tidak mampu. Kata-kata seperti itu kadang suka muncul dipikiran, apalagi ketika permasalahn banyak datang menghampiri, dan tidak punya tempat untuk berbagi, semakin terpuruknya diriku he..he….
Namun ketika kulihat kerja keras dan kemauan anak-anakku, terkadang aku jadi malu sendiri, ternyata tak pantas banyak mengeluh, berputus asa dan mudah menyerah.
Dalam sulit mereka terus berjuang, berkarya untuk meraih mada depan yang lebih baik dan pasti. Dengan keadaan yang serba minim dia masih terus sekolah, tanpa rasa minder oleh teman-teman yang nasibnya lebih baik dari dirinya, sungguh keadaan yang sangat berbeda dengan keadaanku sewaktu kecil.
Aku iri melihat semangatnya, tiap pagi sebelum pergi ke sekolah dia menbantu ibunya untuk berjualan ala kadarnya, yang dijajakan ketetangga terdekatnya yang tentunya keuntungannyapun tidak seberapa dan jauh dari memadai apalagi untuk menghidupi anak-anaknya, terkadang badannyapun terlihat lemas karena mungkin kurangnya asupan zigi yang dimakannya, namun yang menbuat aku kagum di sekolah dia termasuk siswa yang lumayan cerdas dan tidak membuat ulah yang negative.
Pulang sekolah bukannya istirahat, tapi yang dilakukannya adalah kembali membantu kedua orang tuanya untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dengan fasilitas yang sangat sederhana dan jauh dari layak dia tetap bisa mengerjakan pekerjaan sekolah yang diberikan guru padanya dengan baik, tidak pernah banyak alasan, apa yang ditugaskan oleh guru selalu selalu dikerjakan dengan baik dan dengan penuh tanggung jawab.
Ada lagi keadaan anak yang lainnya sejak kecil sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya, sudah yatim piatu, tidak pernah merasakan belaian kasih sayang kedua orang tua, dibesarkan oleh saudara-saudaranya, dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan, tapi semangatnya itu yang membuat aku kagum.
Ada juga diantara mereka yang akan putus sekolah karena harus bekerja, ada yang menjadi pemulung cengkeh, menbantu wirausaha orang tua, menjadi korban perceraian kedua orang tuanya, sehingga tidak ada yang membiayai dan terpaksa akan putus sekolah karena belum memiliki alat-alat sekolah,usianya masih di bawah umur belum waktunya untuk bekerja, tapi merekapun harus bekerja untuk menambah biaya sekolah, kasihan sekali tentunya, namun mereka tetap semangat untuk melanjutkan sekolah.
Banyak juga yang jaraknya dari sekolah sangat jauh sekali, mereka harus berjalan kaki untuk sampai sekolah yang tentunya sangat melelahkan sekali, tampa ada kendaraan seperti motor ataupun angkutan umum dan fasilitas jalan yang memadai karena tempat mereka sangat terpencil dan tidak terjangkau oleh kendaraan umum.
Terkadang anak-anakku terlihat lusu dan lemah, tapi aku yakin mereka punya potensi yang begitu banyak jika dikembangkan dan digali terus-menerus, ketika aku lihat wajah anak-anakku satu persatu ada perasaan iba, perasaan kasih dan sayang, iyah aku tidak boleh lemah, harus kuat, harus sehat, Ya Alloh manpukanlah aku luruskanlah niatku dan kuatkanlah kakiku untuk melangkah, bantulah aku dan teman-teman untuk membantu mewujudkan cita-cita anak-anakku dengan apa yang kami mampu dan bisa.
Anak-anak kalau lah dibaratkan mereka seperti tumbuhan yang baru tumbuh dan akan berkembang, seperti
bunga yang baru kuncup dan akan mekar, tentunnya masih mudah patah, kitalah yang berkewajiban untuk menbantunya tumbuh dan berkembang. Jangan sampai tanaman yang akan tumbuh itu patah dan tidak berkembang, bunga yang baru kuncup itu layu sebelum mekar, tugas kitalah untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang untuk menemukan kunci-kunci kehidupan.
Teruslah maju anak-anakku sayang, mudah-mudahan apa yang kau cita-citakan akan menjadi kenyataan. Anggaplah semua halangan dan rintangan adalah cobaan dan ujian dari Alloh supaya kita lebih kuat lagi dalam mengarungi kehidupan ini, yakinlah rencana Alloh itu sangat indah.
Teruslah berjuang anak-anakku , mudah-mudahan apa yang kau cita-cita dapat tercapai. Untuk anak-anakku dan sahabat-sahabatku, yang selalu memotivasi, memberi dukungan, memberikan cinta dan kasih sayang buat diriku , terima kasih telah membukakan mata hatiku dalam mengarungi kehidupan ini, memberiku semangat untuk terus berkarya, merasa diri dibutuhkan dan dicintai, mudah-mudahan Alloh membalasnya dengan beribu-ribu kebaikan, menberikan kita kehidupan yang lebih baik dari hari ini.
terimakasih anak-anakku dan sahabat-sahabatku semangatmu seperti bahan bakar bagi diriku untuk melangkah dan terus melangkah.
Salam…….. untuk selalu Istiqomah dalam berjuang Endang Wahyu Widiasari
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tak jarang semangat guru membimbing dan mendidik siswa menurun, namun melihat perjuangan mereka menjadikan guru selalu ingin memberikan yang terbaik. Salam literasi.