Endang Wahyu Widiasari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Upaya Menyeimbangkan Otak Kiri dan Kanan Siswa

Upaya Menyeimbangkan Otak Kiri dan Kanan Siswa

Kegiatan merangkum dalam bentuk gambar ini tidak sengaja aku tugaskan. Mula-mula ini dilakukan karena anak-anak terlihat jenuh ketika di kegiatan akhir pelajaran ditugaskan untuk membuat rangkuman, dengan tujuan supaya memiliki catatan hasil pembelajaran.

Akan tetapi terkadang anak-anak terlihat tidak semangat untuk mengerjakan tugas merangkum, bahkan ketika buku catatannya diperiksa banyak yang menulis hanya sedikit saja dan tidak sesuai dengan harapan, bahkan ada juga yang merangkum asal-asalan saja.

Pernah suatu ketika, ketika ditugaskan untuk merangkum ada beberapa siswa yang protes, katanya “Ibu bosen ngarangkum terus..”. ku jawab “oh... begitu”. Lalu ku jelaskan mamfaat dari membuat rangkuman. Salah satunya adalah supaya mudah untuk menghapal dan ilmu yang didapatkan lebih mudah dipahami isinya.

Melihat banyaknya anak-anaknya yang terlihat ogah-ogahan ketika membuat rangkuman, ini membuatku berfikir. Bagaimana supaya kegiatan merangkum ini menyenangkan, sebab kalau tidak merangkum nantinya jadi tidak punya catatan untuk dipelajari di rumah?

Kemudian ku berusaha mencari ide bagaimana supaya anak-anak bisa merangkum tampa membuat jenuh?.

Pernah aku coba teknik mind maping yang pernah kupelajari dan terbukti banyak sekali mamfaatnya. Tapi anak-anak ada yang mengusulkan “bagaimana kalau jangan cabang-cabang saja yang dibuat, merangkumnya digambarkan saja?”, ini membuatku berfikir untuk membebaskan anak-anak berkreasi. Mereka Ku persilahkan menuliskan rangkuman dalam bentuk apapun yang disukainya.

Wah ramenya. anak-anakku ada yang bertanya “Ibu kalau menggambar sekolah boleh” ? ada juga yang bertanya mau menggambar bendera dan ada juga yang ingin menggambar bentuk buahan-buahan”, aku jawab “silahkan kalian bebas berkreasi sesuai dengan apa yang disukai”, “anak anak menjawab asyik.....”

Terlihat anak anakku asyik mengambar, ada juga yang tidak bisa menggambar, karena susah membuat bentuk-bentuk yang beraneka ragam, tapi aku sarankan untuk membuat gambar dengan pertolongan penggaris, seperti menggambar rumah atau bendera itu kan yang bermain garis-garis, “oh,,, iyah bu,,, jawab anak-anakku”.

Tampak anak-anak senang membuat gambar, ada yang diberi warna-warna yang indah bahkan ada juga yang membuat komik segala macam, yah.. gambar mereka beraneka ragam, di dalam gambar itu dituliskan juga materi yang telah dipelajari. Wah.. hebat anak-anakku selain tugas merangkumnya selesai, kreativitasnya juga muncul dengan membuat gambar-gambar yang menarik.

Gambar-gambar yang mendapat nilai 80 keatas di tempelkan di Mading Sekolah, semakin senangnya anak-anak karena karya mereka ditempel di Mading Sekolah, dan dilihat oleh seluruh warga sekolah.

Sering juga aku memberikan tugas merangkum dalam bentuk gambar ini, setelah dianalisis ternyata anak-anak senang dan prestasi belajarnya meningkat lalu kreativitasnya juga muncul. Bahkan anak-anak yang tadinya cenderung pemalas sekarang terlihat aktif dan timbul rasa percaya dirinya ketika hasil karyanya ditempel di Mading Sekolah.

Semakin hari karya anak-anak semakin bervariasi, terlihat gambar-gambar yang dibuat semakin menarik dan beraneka warna, lalu juga karya yang dihasilkan semakin rapih dan bersih, tugas-tugas yang diberikan selalu dikumpulkan tepat waktu, selain itu juga rangkuman materi yang di buat semakin mengena pada sasaran, mereka merangkum untuk hal yang penting saja. Ketika disuruh mempresentasikan hasil rangkumannya, mereka menerangkannya secara sistematis, dan menggunakan teknik 5W+1H, ini membuat materi pelajaran jadi mudah untuk dipahami.

Ternyata hal yang mulanya hanya untuk menghilangkan kejenuhan dalam belajar dapat juga meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Selain itu juga secara tidak sengaja berdasarkan teori-teori yang saya dapatkan merangkun dalam bentuk gambar ini bisa menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan.

Berdasarkan Teori Hemisphere teori belajar yang mempertimbangkan keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri. Keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri sangat penting, karena diharapkan anak tidak hanya cerdas tetapi juga kreatif. Berikut fungsi otak kanan dan otak kiri :

Seseorang yang sering menggunakan otak kiri untuk berfikir biasanya memiliki kecerdasan lebih dalam ilmu pengetahuan. Sedangkan seseorang yang sering menggunakan otak kanan biasanya mudah untuk bergaul dan juga mudah bersosialisasi dengan lingkungan yang baru. Selain itu seseorang yang menggunakan otak kanan juga memiliki kreativitas tinggi.

Anak yang mempunyai keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri merupakan harapan dari semua guru. Agar anak memiliki kecerdasan ilmu pengetahuan, kreatif dan juga mudah bergaul dengan teman/lingkungan baru.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. Berdasarkan teori hemisphere beberapa cara yang bisa dilakukan guru untuk menyeimbangkan belahan otak kiri dan akanan adalah sebagai berikut:

1. Belajar sambil bermain. Seorang anak yang mengikuti pelajaran sambil bermain akan mampu menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. Karena anak tidak hanya belajar ilmu pengetahuan, tapi juga melatih anak untuk bertanggungjawab dan bekerjasama dengan teman-temannya.

2. Belajar dengan mendengarkan musik. Mendengarkan musik sambil belajar mampu menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. Karena musik merupakan salah satu seni yang tetap bisa dinikmati meskipun anak sedang belajar.

3. Menggunakan pena warna-warni. Memberi tanda materi pelajaran dengan memberi warna-warni membantu menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. Dengan menggunakan pena warna-warni juga dapat membuat anak lebih semangat membaca.

Berdasarkan teori di atas saya dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan merangkum dengan bentuk gambar merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan belahan otak kiri dan kanan anak. Belahan otak kiri, anak belajar untuk menganalisis, belajar merangkai kata-kata dalam rangkuman berdasarkan materi yang diberikan, belajar mengingat materi sedangkan otak kanan anak berkembang dengan membuat gambar-gambar yang bervariasi dan memberikan warna yang selaras, ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan belahan otak kanan, yang berhubungan dengan kreativitas.

Ini dibuktikan dengan gambar yang dihasilkan semakin hari semakin kreatif dan juga anak-anak mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, yang biasanya kalau mengumpulkan tugas tidak tepat waktu dan banyak mengeluh, tapi sekarang mereka mengerjakan tugas dengan senang hati dan sering saya melihat ketika istirahat anak-anak asyik mengerjakan tugas merangkum ini, selain itu juga nilai-nilai ulangan harian yang didapatkan juga meningkat.

Sekarang di ruang kelas jadi lebih semarak karena ditempelakn rangkuman anak-anak, setiap saat hasil rangkuman mereka bisa dibaca, bukan oleh dirinya saja tapi juga oleh orang lain, ini memotivasi anak-anak yang lainya untuk berkreasi.

walaupun yang dilakukan belumlah seberapa semoga bisa menggali potensi anak-anak didik saya ke arah yang lebih baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post