Wajah-Wajah Polos Anak-Anakku
Tangtangan Menulis Hari Ke 31
Wajah-Wajah Polos Anak Anakku
Oleh : Endang Wahyu Widiasari
Hari ini panasnya luar biasa, sudah beberapa hari terakhir ini tidak ada turun hujan, kulihat tanaman dihalaman sekolah tampak mulai layu karena tidak tersiram air. Sudah beberapa bulan ini air sangat sulit mengalir ke wilayah sekolah kami, untuk mengatasi masalah air ini sekarang di sekolah sedang membuat sumur bor. Tapi sayang karena kondisi lingkungan sekolah yang berbatuan dan pasir jadi sulit sekali air didapatkan. Bahkan sudah dua kali pindah lokasi pengeboran tapi air belum mengalir juga, padahal panjang pengeboran sudah mencapai 55 meter, akhirnya pengeboran pindah ke lokasi lain, sekarang sudah mencapai 56 meter tapi belum ada tanda tanda air keluar dari dalam tanah.
Selama piket sekolah kihabiskan waktuku untuk bersih-bersih dan juga sesekali melihat penggali sumur bor, tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Kulihat jam sudah menunjukan pukul 13.00. aku
bersiap-siap untuk pulang, tapi ada rasa malas mengingat hari itu panasnya luar biasa. Kuputuskan untuk memeriksa hasil pekerjaan siswa sambil menunggu cuaca tidak terlalu panas untuk pulang.
Sesampainya di rumah kutemui anak-anak sedang menbaca di Taman Bacaan Masyarakat, terlihat ada teh Aas yang menjaga Taman Bacaan Masyarakat, begitu telatennya dia mengajari anak-anak membaca dan juga membimbing mewarnai.tak lama kemudian Teh Aas pulang,
Setelah anak-anak pulang, kututup TBM karena akan masak dan menbereskan rumah, sebelum menyelesaikan portopolioku yang terus terus tertunda penyelesaiannya.
Alhamdulillah akhirnya rumah sudah nampak rapih dan bersih dan masakan sudah terhidang di meja makan, lalu ku ambil bantal sambil rebahan di kursi “istirahat dulu ah sebentar begitu kataku dalam hati”.
Baru saja mata ini terlelap, terdengar anak anak memanggil.. “Ibu...” “Ibu...” “Ibu...”, mereka memanggilku seperti seorang anak yang akan mengajak bermain pada temannya, terkadang suka ingin tertawa sendiri kalau mereka memanggil-manggil diriku.
Kujawab “Iyah.. sebentar”, “Ibu.. mau ke perpustakaan mau baca buku” ku persilahkan anak- anak untuk masuk dan mereka terlihat asyik melihat-lihat dan menbaca buku. Akupun pamit pada mereka, “Ibu mau ke rumah dulu,yah”, “ iyah Bu... jawab mereka”,
Kurebahkan lagi tubuhku di kursi, untuk tiduran , tapi baru juga terlelap anak-anak memanggil kembali, “Ibu... kalau pincil gambar dimana?” kujawab “oh.. iyah nanti Ibu ambilkan”. Sambil agak ngantuk berusaha mengambilkan pincil gambar yang tersimpan dilemari buat mereka, kemudian aku masuk kembali kerumah, kulanjutkan tiduran kembali, tak lama kemudian, anak anak ku memanggil lagi, “Ibu....ingin minum haus, tapi gelasnya ngak ada”, ku terbangun kembali.. “oh iyah, nanti Ibu ambilkan gelasnya, nih anak anak sayang, gelasnya”, kulihat anak-anak minum, terlihat mereka memang haus sekali maklum hari ini cuaca sangat panasnya.
Kali ini aku tak lanjutkan tidurnya, ku ambil beberapa bungkus kueh-kueh yang ada di rumah, ku berikan pada anak-anakku, mereka terlihat bahagia sekali.
Dalam hati berkata, semoga Ya Allah semoga anak- anakku ini akan tumbuh menjadi anak- anak yang soleh dan solehah. Bersama mereka ada kebahagiaan yang tak dapat ternilai harganya, wajah-wajah polos anak-anakku menberikan energi yang tiada taranya...
Ayo anak anak Ibu terus semangat yah... merekapun menjawab “Siap...”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap. Selalu tak kenal lelah berbagi kebahagiaan.
Hatur nuhun Teh Hj, apresiasina.
Hatur nuhun Teh Hj, apresiasina.