Endang Yulistina

Guru Kelas di SD Negeri Jalmak 1 Pamekasan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mampukah Menoreh Asa bersamamu?

Mampukah Menoreh Asa bersamamu?

#T3

Sebuah kesempatan emas terpampang di depan mata,  tatkala Redaksi Majalah Literasi Indonesia menawarkan kepada siswa-siswa hebat  di seluruh tanah air, untuk menghasilkan karya terbaiknya berupa cerpen dan puisi dengan tema “Pendidikan atau Literasi”. Tulisan yang terpilih akan dimuat di majalah Literasi Indonesia.

 

Ketika kabar ini dishare di grup Gerakan Pamekaan Menulis, hati menjadi tak sabar untuk menginformasikannya kepada para siswa.  Grup Paguyuban menjadi sasaran utama yang harus tahu informasi ini. Mengapa?, karena kita membutuhkan dukungan dan pendampingan orang tua dalam prosesbelajar anak di rumah. Orang tua ibarat jimat untuk putra putrinya. Mereka seakan mempunyai kekekuatan majic. Lewat lantunan doa-doa mereka mungkin  untuk sang buah hati. Karena itulah, benar adanya bahwa kesuksesan seorang anak tergantung atas rido kedua orang tua.

 

Kegiatan Lentera, Berliterasi setiap pekan berihktiar untuk sebuah karya adalah program inovasi sekolah yang tetap kekeh diperjuangkan eksistensinya. Beberapa wali santri tampak begitu antusis atas terlaksananya  program ini di sekolah. Meskipun ada sebagian dari mereka yang hanya diam tanpa komentar. Inilah arti keanekaragaman  dalam sebuah kebersamaan. Tinggal bagaimana kita bijaksana menyikapi setiap dinamika yang terjadi.  

 

Melalui penilaian diagnostik awal tahun ajaran baru kemarin, sedikit banyak kami sudah bisa membaca setiap potensi yang dimiliki siswa-siswi hebat kita. Perlu kesabaran dan kreativitas guru dalam menyediakan fasilitas pembelajaran yang cocok sesuai minat dan kemampuan mereka. Tinggal di habitat baru, tentunya membutuhkan penyesuaian diri dalam banyak hal.  Ini menjadi prioritas utama yang harus dilakukan. Selanjutnya, perlahan tapi pasti harus mulai dipersiapkan berbagai kontens proses untuk meningkatkan kompetensi diri yang mereka miliki. 

 

Tak mudah seperti membalikkan telapak tangan memang. Siswa kelas 6 yang saat ini sedang dalam masa pubertas juga rentang dengan suasana hati yang mudah berubah. Hasrat diri untuk menunjukkan jati diri, perlu terus pendampingan sehingga tak salah arah. Ini jualah yang seringkali merampas kreativitas diri untuk tumbuh. Dalam kegiatan literasi contohnya. Mereka seakan berusaha menutupi rasa malasnya membuat sebuah karya hanya karena tak adanya rasa percaya diri. Meskipun secara tekhnis penulisan,  harus  dilakukan pendampingan secara intensif dalam banyak hal. 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post