Seorang kakek bernama Darmiyanto berhasil meraih medali perunggu dalam ajang Sudamericano Master de Atleticano 2017 yang diselenggarakan di Santiago,Chile.

Lomba lari sejauh 10.000 m,M80 itu diikuti oleh 21 negara termasuk Indonesia.

Keberhasilan kakek 81 tahun itu tak lepas dari kemauannya yang sangat kuat dan latihan yang rutin.

Setiap hari kakek yang berprofesi sebagai tukang becak itu berlari sejauh 11 km dari rumahnya di Krandon Lor sampai ke Kota Salatiga,kota tempatnya mencari nafkah.Saat pulang pun,Mbah Dar melakukan hal yang sama.Lari dari tempatnya menitipkan becak di Salatiga sampai ke rumahnya yang masuk ke wilayah Kecamatan Suruh.

Mengalami pasang surut semangat merupakan kelaziman yang biasa dijumpai pada makhluk ciptaan Allah yang bernama manusia,termasuk Mbah Dar.

Mengambil rute lari yang berbeda adalah kiat kakek peraih 9 piala dan 191 medali ini dalam menjaga semangat larinya.

Saya jadi malu pada diri sendiri.Mbah Dar yang sudah sepuh saja masih memiliki semangat yang makantar-kantar untuk mempersembahkan prestasi pada negeri ini,sedangkan saya yang 31 tahun lebih muda dari beliau,masih sering on off dengan semangat menulis saya.Bagaimana mau mempersembahkan sesuatu yang berarti bagi bumi pertiwi kalau begitu terus?

Rembang,Minggu malam,19 November 2017.