Endartiningtyas Sulistiyo

Ibu tiga anak ini mengajar mapel bahasa Indonesia di SMP 6 Rembang . Tugas pertamanya di SMP 7 Blora . Sejak 2008 mutasi ke Rembang . Punya minat dalam t...

Selengkapnya
Navigasi Web

SELALU ADA ORANG BAIK

Hari itu anak saya pulang lebih sore dari biasanya . Tugas kelompok yang harus segera dikumpulkan ,membuat dia dan teman-teman sekelompoknya harus rela berlelah dan berlapar ria melebihi jam biasanya demi menyelesaikan tugas kelompok itu.

Alih-alih beristirahat, sampai di rumah siswa kelas XII sebuah sekolah rujukan ini malah tergesa meletakkan tas,mengambil buku les di rak buku lalu melesat ke tempat les yang berjarak sekitar satu kilometer dari kompleks perumahan kami.

Sebagai ibu yang kebetulan juga berprofesi sebagai guru, saya bisa merasakan kelelahan fisik dan penurunan daya konsentrasi anak bungsu saya itu karena harus berjibaku melaksanakan kewajiban dan tugas-tugasnya sebagai seorang siswa dari pagi sampai sore. Masih ditambah lagi dengan les persiapan masuk perguruan tinggi yang musti dilakoninya sepulang sekolah.

Maka ketika pulang les saya mendapatinya dalam kondisi kebingungan mencari dompetnya yang tercecer, saya berusaha menahan diri untuk tak melontarkan kalimat menyalahkan apalagi kalimat amarah meskipun sesungguhnya kepala saya menjadi berdenyut-denyut membayangkan betapa saya bakal pontang-panting mengurus KTP,SIM A, SIM C, dan kartu pelajar yang hilang itu. Saya memintanya menunaikan salat Magrib dulu agar dia menjadi lebih tenang, dapat berpikir dengan jernih dan dapat mengingat kembali dengan tenang pula di mana dia meletakkan dompet berisi sejumlah uang dan surat-surat penting itu.

Bakda Magrib terdengar uluk salam dari seorang perempuan yang tak kami kenal. Tangan perempuan itu terlihat memegang sebuah KTP. Dalam hati saya bertanya,mengapa yang ditemukan hanya KTP ya? Ke mana gerangan isi dompet yang lain?

Setelah saya persilakan duduk, perempuan tak kami kenal yang didampingi oleh seorang lelaki paruh baya itu menuturkan di mana dia menemukan dompet itu sembari diserahkannya KTP, dompet beserta seluruh isinya tanpa kurang sedikit pun. Dia meminta maaf terpaksa mengambil KTP dari dalam dompet untuk mengetahui alamat rumah kami.

Legalah saya. Denyutan yang tadi sempat muncul di kepala sirna seketika oleh kebaikan dan kejujuran perempuan itu. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan yang berlipat-lipat kepada pasangan suami istri jujur itu.

Selalu ada orang baik yang Allah gerakkan hatinya untuk menolong kita selama kita juga senantiasa berusaha untuk istikamah melakukan kebaikan demi kebaikan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post