endas dasiah

Guru di SDN. Cijulangadeg Kecamatan Cikalong Kab. Tasikmalaya. Aktif dalam Gerakan Pramuka. Hobi menulis ditekuni sejak tahun 2016. Beberapa judul cerpen dan ca...

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar Berkomitmen
Tantangan Hari ke-199

Belajar Berkomitmen

Sekolah adalah salah satu institusi pendidikan, tempat terjadinya proses pembelajaran yang dirancang oleh pendidik secara sadar untuk mencapai tujuan, yaitu adanya perubahan prilaku yang optimal. Perubahan yang diharapkan terjadi itu ditampilkan dalam karakter, sebagai perilaku yang dilandasi nilai-nilai kehidupan yang sangat luhur.

Ketika mengelola kelas, guru memiliki kesempatan yang sangat luas untuk mengembangkan karakter siswa melalui tindakan dan tutur kata, selama proses pembelajaran berlangsung. Salah satu tindakan yang dapat dilaksanakan dalam megembangkan karakter siswa, khususnya di Sekolah Dasar, sebagaimana pengalaman penulis, adalah dengan membuat komitmen harian di dalam kelas. Komitmen atau kesepakatan dimaksud adalah satu perjanjian bersama sebagai warga kelas selama seharian penuh untuk melakukan tindakan yang sudah disepakati pada awal kegiatan pembelajaran.

Komitmen harian itu bisa berupa tindakan individual atau kelompok sesuai dengan kesepakatan. Contoh komitmen harian:

1. Selalu membuang sampah pada tempatnya.

2. Selalu berbicara sopan, baik kepada teman atau kepada guru serta kepada warga sekolah lainnya.

3. Selalu menyimpan buku bacaan dengan rapi

4. Mengerjakan tugas tepat waktu

5. Selalu antri, dan sebagainya.

Butir-butir atau kalimat komitmen harian bisa ditentukan sendiri sesuai kebutuhan atau kondisi kelas masing-masing.

Komitmen harian berbeda dengan pembiasaan. Komitmen harian dilaksanakan sepanjang proses pembelajaran mulai dari awal kegiatan pembelajaran sampai akhir kegiatan. Begitu pun dengan pemantauannya. Sedangkan pembiasaan, dilaksanakan pada waktu tertentu. Misalnya pembiasaan one day one ayat, kegiatannya dilaksanakan sebelum pembelajaran selama 15 menit atau sebelum pulang pada saat pembelajaran selesai. Contoh pembiasaan lain misalnya Sholat Duha, dilaksanakan pada waktu tertentu, artinya ada durasi waktu tertentu dimana seluruh siswa melaksanakan kegiatan yang sama dan guru memantau kegiatan tersebut. Setelah kegiatan Salat Duha selesai, maka pemantauan yang dilaksanakan guru pun selesai sudah.

Sedangkan komitmen harian, dilaksanakan sepanjang siswa berinteraksi dengan siswa lain dan guru, serta warga sekolah lainnya, tanpa ada durasi waktu tertentu. Begitupun pemantauan atau penilaiannya. Komitmen harian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Uniknya lagi, pelaksanaan komitmen harian bisa dipantau tidak hanya oleh guru, tetapi siswa lain atau kelompok lain bisa saling memantau. Misalnya, pelaksanaan komitmen harian tentang selalu membuang sampah pada tempatnya.

Setiap kelompok akan memiliki tempat sampah masing-masing. Tempat sampah itu bisa berupa apa saja termasuk hanya sebuah kantong plastik, kardus bekas, bahkan mereka membuat tempat sampah sendiri dari kertas kalender bekas atau kertas koran yang sudah tidak digunakan. Seharian penuh selama proses pembelajaran berlangsung setiap anggota kelompok itu akan selalu membuang sampah pada tempat sampah milik kelompoknya.

Guru telah menyediakan format pemantauan, kemudian diberikan kepada setiap kelompok. Pada format tersebut memuat nama kelompok, waktu pemantauan, kondisi lokasi kelompok dan kondisi tempat sampah. Setiap kelompok diberi kebebasan waktu untuk memantau kelompok temannya, yang penting ada data yang akurat yang mereka tuangkan pada format pemantauan tersebut.

Pada akhir proses pembelajaran guru mengumpulkan format pemantauan dari masing- masing kelompok, kemudian dilakukan sinkronisasi dengan hasil pemantauan yang dilakukan guru. Jika hasilnya masih menunjukkan pelaksanaan komitmen harian itu belum maksimal, maka komitmen harian tersebut bisa disepakati lagi menjadi komitmen harian berikutnya. Begitu terus sampai kesadaran siswa untuk membuang sampah pada tempatnya mengalami peningkatan.

Kapan komitmen harian itu disepakati?

Komitmen harian disampaikan oleh guru pada awal semester. Beberapa kalimat komitmen seperti yang penulis sampaikan di atas, disampaikan kepada siswa. Kemudian setiap hari, pada kegiatan pra pembelajaran guru mengajukan komitmen mana yang akan dilaksanakan. Atau bisa juga guru menanyakan sekiranya siswa memiliki komitmen lain yang akan disepakati bersama diluar deretan-deretan kalimat komitmen yang sudah disampaikan. Pada saat penentuan komitmen harian, guru juga harus menjelaskan reward dan funisment bagi setiap individu atau kelompok yang sudah dan belum melaksanakan komitmen dengan baik.

Adakah manfaat dari adanya komitmen harian?

Penulis merasakan betapa besar manfaat pelaksanaan komitmen harian dalam menumbuh kembangkan karakter siswa. Pengalaman penulis selama satu semester baru melaksanakan dua komitmen harian yang pelaksanaannya seperti penulis uraikan di atas. Kedua komitmen harian tersebut yaitu selalu membunag sampah pada tempatnya dan selalu antri, selama proses pembelajaran berlangsung.

Manfaat dari pelaksanaan komitmen harian adalah sebagai berikut

1. Siswa terlatih untuk bertanggung jawab, hal ini terlihat dari kesungguhan siswa dalam melaksanakan komitmen harian, salah satunya mereka menyediakan sendiri tempat sampah kelompok tanpa diminta guru.

2. Kreatifitas siswa muncul dengan sendirinya, hal ini terlihat jelas dengan adaya tempat sampah dari barang-barang bekas yang mereka modifikasi sendiri.

3. Siswa lebih disiplin

4. Siswa terlatih untuk bekerjasama

5. Siswa belajar menilai orang lain dan diri/kelompok sendiri dengan objektif

6. Pemahaman siswa tentang musyawarah mufakat lebih meningkat.

7. Lingkungan kelas lebih terpelihara kebersihannya.

8. Sedikit demi sedikit siswa terbiasa membuang sampah pada tempatnya

9. Siswa belajar lebih tertib

10. Siswa belajar antri

Begitu besar manfaat yang penulis rasakan dengan melaksanakan komitmen harian di kelas. Apalagi hal ini sejalan dengan tuntutan Kurikulum 2013 dimana pengembangan karakter perlu mendapat porsi paling banyak untuk diperhatikan oleh guru.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga tulisan ini bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post