DURIAN DEPAN RUMAH
Berada di bulan November dan Desember ada perasaan bungah yang membuncah. Pasalnya pohon durian yang kami tanam di pekarangan depan mulai berbuah. Kami merawatnya sejak 7 tahun yang lalu dan ini tahun ketiga, kami menikmati baktinya.
Durian Montong, begitu kebanyakan orang menyebutnya. Berdaging tebal dan manis. Meskipun itu sebatas jarene karena saya sendiri belum pernah mencicipi nya, karena kebetulan saya tidak menyukainya. Hanya anak anak dan bapak nya saja yang menyukai The King of Fruit ini.
Dari tahun ke tahun jumlah buahnya semakin banyak. Semakin lebar radius yang bisa kecipratan buahnya meski hanya secuil. Memakan waktu kurang lebih dua sampai tiga bulan, buah durian yang lezat sudah bisa di nikmati.
Ketika buahnya sudah lumayan tua, kami akan mengikat nya satu per satu dengan ranting di sebelahnya menggunakan rumput Jepang atau tali rafia. Hal ini dimaksud kan ketika nanti buahnya sudah tua dan jatuh tidak akan pecah karena bisa mengurangi manis nya. Mitos atau Fakta????? Coba nanti saya buktikan, benar apa tidak.
Bau wangi nan harum adalah signal dimana kita bisa memetiknya. Dan tentu nya si durian sudah bergelantung lepas dari tangkainya. Senyum semringah si empunya terpampang nyata
Dibalik suka cita itu tersimpan rasa eman eman, karena sebentar lagi pohon durian yang sudah menjadi icon keluarga kami itu akan ditebang. Sebuah surau kecil akan mengantikan posisinya. Tapi kami lebih memilih dia berbuah di surga saja nanti, Aamiin. Tahun terakhir kami bersamanya kami sangat bahagia, memberi kami buah yang luar biasa. Mengajarkan kami untuk sabar dalam memperjuangkan sesuatu. Semua akan indah pada waktunya.
Endri Astuti
Bendo, 30 November 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah...rezeki tambah bunda, selamat menunggu durian runtuh, literasi alam
Aamiin Terimakasih, tapi menunggu jangan di bawah nya Bu Sri
...takut kejatuhan yang berduri