Eneng rahmayanti

Guru IPA di SMPN 1 Jatinangor, memiliki hobi menulis. Buku karya perdana bejudul "Seribu Tanya, Sejuta Jalan", menjadi salah satu penulis pada antologi fabel ka...

Selengkapnya
Navigasi Web
SAAT MEREKA TERBANG TANPA SAYAP (Tantangan hari ke-8#Tantangan Gurusiana)

SAAT MEREKA TERBANG TANPA SAYAP (Tantangan hari ke-8#Tantangan Gurusiana)

Mengenang awal tahun ajaran lalu, saat saya lihat di surat tugas harus mengajar di tiga jenjang kelas. Sebuah tantangan, apalagi harus mengajar di kelas VII. Kelas transisi, anak-anak pada jenjang ini masih seperti SD plus. Berganti warna seragam tapi perlu binaan ekstra agar dapat bergeser dari kebiasaannya saat di sekolah dasar sehingga dapat menyesuaikan dan mengikuti pembelajaran dengan nyaman di SMP. Bukan karena kebiasaan di sekolah dasar buruk, tapi karena belajar di SD dan SMP itu memang berbeda.

Sebenarnya saya hanya ditugaskan di satu kelas saja pada jenjang ini, hanya di kelas VII.K. Menurut desas desus, bisik rumput yang bergoyang, kelas ini spesial. Duh, biasanya kalo ngajar di kelas spesial harus punya energi ekstra untuk bertahan dalam sabar dan keep smile.

Hari pertama masuk kelas. Seperti biasa hal yang pertama dilakukan adalah menatap mata semua siswa. Tarik napas panjang, sepertinya mereka cukup bersahabat. Pertemuan demi pertemuan terlewati. Sepertinya kami memang cocok. Mereka memang spesial. Walau menurut banyak orang pada dasarnya semua anak spesial, tapi mereka berbeda.

Tak jarang mereka membuat emosi naik turun, tapi setiap kali mau masuk ke kelas ini sepertinya ada energy ekstra. Mereka tidak termasuk pada golongan genius, bahkan ada diantara mereka yang perlu bimbingan khusus saat belajar. Tapi mereka punya semangat yang tinggi. Mereka bisa membentuk satu keluarga yang saling mengayomi.

Setiap kali pembelajaran, hal yang selalu diingatkan pada mereka adalah bahwa mereka harus tahu apa tujuan mereka. Saat ini, yang harus mereka lakukan adalah mengetahui apa sebenarnya potensi mereka. Jadi belajarlah seratus persen, dan lihat hasilnya. Mungkin hasilnya tak mencapai seratus persen. Tapi dengan seperti itu kau bisa melihat apa potensimu.

Kini mereka terpisah, kelas dipecah karena ruang kelas dipersiapkan untuk kegiatan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Tapi kebersamaan mereka tetap terjaga. Terbukti saat kegiatan pekan olah raga antar kelas (PORAK) akhir semester kemarin, terlihat jelas bagaimana anak-anak SD plus ini bekerjasama. Meski tak bertemu setiap hari di kelas yang sama. Melihat tawa lepas mereka. Lihat, mereka melompat bak terbang tanpa sayap. Tetaplah tersenyum anak-anakku. Terbanglah menggapai cita dengan sayap semangatmu. Dimanapun kau berada jadilah yang terbaik.

I proud of you….

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kayu kering dimakan rayapRayap menyebar kemanamanaJuga terbang tanpa sayapMelalui tulisan mengelilingi dunia

22 Jan
Balas



search

New Post